Saturday, December 31, 2016

WASPADA UNTUK KOTA

Oleh: A. Fuad Usfa
#fersi...
Kita perlu menjaga kota dari penguasaan kelompok pemutlakan, mereka bisa melakukan segala macam teror, baik yg terselubung maupun yg terang2an hingga pemaksaan fisik dan pembunuhan, baik oleh dan terhadap individu maupun oleh dan terhadap kelompok... Itu yg terjadi di negeri nun jauh di sana... Mereka bisa menyandra bukan hanya individu di tempat yg sempit, melainkan bisa menyandra penduduk kota  dalam kota yg dikuasainya... Tak menutup kemungkinan jika kita lalai maka kita bisa mengalami hal yg sama... Semoga Allah menjauhkan dari malapetaka seperti itu..., amin ya Rabbal alamin... #diperlukan kewaspadaan kita yg sesungguh2nya...
(FB)

MANIS ADALAH ASUMSI

Oleh: A. Fuad Usa
Sipenjual jeruk bilang 'jeruk ini manis', sepembeli membelinya sebab ia membayangkan untk pengganti gula yg saat itu sedang habis di rumahnya..., ia membeli satu kilo. Setelah sampai di rumah diirislah jeruk itu dan dimasukkan kedalam air kopi yg sedang dibuatnya, dan yg sepotong langsung dimasukkan dalam mulutnya, namun tiba2 ia mengumpat, berteriak sejadi2nya, mengumpat si penjual, hingga tetangga berdatangan, para tetangga itu diberinya jeruk yg kononnya manis itu, dan ternyata mereka bilang yg sama dg si penjual jeruk, mereka bilang, jeruknya memang manis... #yg gila itu siapa...???!!!, :)
(FB)

BAHASA DAN PEMBUKTIAN

Oleh: A. Fuad Usfa
Untaian bahasa bukanlah pembuktian..., pembuktian itu ranahnya harus jelas... Bahasa bisa menjelaskan bukti, namun ia itu sendiri tidak akan pernah jadi bukti... Bukti bahasa bukan berarti bahasa itu bukti. Bukti itu berdiri sendiri. Bahasa ansich hanyalah bayang2, dan bisa dijadikan bukti yg sama sekali bukan bukti.
(Perth, 27 Desember 2016)
(FB)

KEMATIAN DAN KEHIDUPAN

(Sebuah Paradigma)
Oleh: A. Fuad Usfa
Kalau kematian memang dicari, diagungkan, untuk memperoleh ridha Tuhan, mana mungkin mereka akan mampu memelihara kehidupan..?, maka tak hayal manakala kebencian, konflik dan peperangan selalu dikobarkan. Memelihara kehidupan hanya bisa diemban oleh mereka yg memahami bahwa kehidupan adalah amanat untuk memeliharanya kehidupan itu sendiri, baik dalam pengertian kehidupan di alam jagat ini maupun kehidupan setelah kematian.
(FB)

BELANJA

(Njelimetnya Tetek Tengek)
#fiksi
Oleh: A. Fuad Usfa
Seorang laki2 setengah baya belanja di toko sebelah, ia bermaksud membeli pasta gigi. Seorang ibu pemilik toko melayani. Laki2 itu bertanya, 'ada pasta gigi bu...?', dan serta merta si ibu menjawab, 'ada, ada pak..., yg merk apa pak?, ini ada merk Colgate, Macleans, Oral-B pak...', jawab ibu itu dg ramah... Kemudian daripada itu laki2 itu bertanya, 'ibu beli (kulakan) di mana bu...?', dan ibu itu menjawab, 'saya beli di kota pak...', dan laki2 itu masih ngajukan pertanyaan, 'tepatnya di mana sih bu...', dan juga bilang pada ibu itu, 'mestinya ibu harus tahu persis to bu, itu penting lo bu..., jangan sampai ibu membeli pada orang lain, harus membeli pada sesama kita. Oh, iya bu, yg membikin pasta giginya itu siapa bu...?', dan ibu itu makin pusing dibuatnya, tapi masih tetap menjawab dg lembut, 'maaf pak, sy juga tidak tahu pak...', jawab ibu itu..., dan laki2 itu menguliahi lagi..., alasannya saling ingat mengingatkan, demi kebaikan... Dan si ibu itu tak tahu harus berbuat apa, hanya berpikir, 'duuuuuuch, sulitnya jualan saat ini...', sambil menyembunyikan HP yg sedang digenggaman tangannya. Demi melihat ibu itu menyembunyikan HPnya laki2 itu bertanya mengapa HP ibu kok disembunyikan?, yg di jawab oleh ibu itu, 'sebab aku tak tahu siapa yg membikin HP, dan di mana dibuat dan dijualnya, kasihan sich pada bapak entar habis waktunya untuk ngurusi urusan saya... #Duuuuuuuch Gusti...#jaman telah begitu cepat berbalik2, semua telah latah ngurusi hak2 individu orang lain..., kalangan terpelajarpun dan bahkan akademisi pun sudah tertular gak karuan..., mungkinkah atas nama Tuhan...?!, itu sih kononnya...
(FB)

AIR LAUT DAN EGO EGO KITA

AIR LAUT DAN EGO2 KITA
Oleh: A. Fuad Usfa
Air laut kononnya asin, kata orang Indonesia yg menggunakan bahasa Indonesia, yg tidak pernah menyicipipun bilang asin..., tapi orang lain bilang 'ah, tidak asin', mungkin ada yg bilang manis, atau kecut, atau lainnya, mungkin saja, tapi apa salahnya dg mungkin?!, hari2 kita bicara hanya yg mungkin2 saja kok, tapi digantinyalah mungkin itu dg pasti, padahal sesungguhnya hal itu tidak pasti, hanya dipastikan saja untuk memastikan yg tidak pasti, demi memastikan bahwa dirinya pastilah pasti. Mereka yg bilang air laut itu asin, pun tak dapat menjelaskan secara pasti kepastian akan asinnya air laut itu, dan yg menjelaskan hanya membayangkan bahwa yg menerima penjelasan telah jelas menerima penjelasannya yg justru sangat tidak jelas bagi si penerima penjelasan. Jangankan orang Irlandia yg baru mendengar kata asin itu, sedang orang Indonesia saja yg hidupnya di tepi pantai kebingungan kok, apa lagi walau sama2 Indonesia sekalipun tapi hidupnya di pedalaman Papua, mungkin dipikirnya asinnya air laut sama dg asinnya keringatnya, atau malah membayangkan yg sama sekali tidak terbayangkan oleh yg memberi informasi.
Walau semua itu membingunkan, bahkan bagi mereka yg merasa tidak bingung dan membingunkan sekalipun, APAKAH air laut itu tunduk pada riuh rendah, hingar bingar, dan gelegar perbincangan mereka atau kita itu?!!!, air laut tetap air laut yg seperti itu, air laut Jawa, air laut Laut Merah, air laut Samudra Indonesia, air laut di Sendang Biru, atau sebutlah yg lain lagi... Ia adalah ia adanya, tiada lain, tiada pengaruh apakah kita akan membayangkan dan menyebut seperti apa... Kita berdebat hingga gila sekalipun, air laut tak kan berpihak dan berubah sesuai kehendak kita... Semua yg melingkupi kita manusia hanyalah ego2 kita... Air laut tetaplah seperti itu, seperti adanya dalam adanya...
(FB)

KEHADIRAN TUHAN DAN SIKAP KEBENCIAN

Oleh: A. Fuad Usfa
Sy melihat gejala yg luar biasa di negeri kita, gejala yg ada dalam masyarakat luas, bahwa untuk mengukur ketaatan kepada Tuhan adalah sejauh mana tingkat kebenciannya terhadap pihak lain... Ujaran dan tindak nyata kebencian digelar di mana2, beragam dalih yg disuguhkan, bermain kata dianggap sebagai kewajaran dan bahkan suci..., kata yg paling ampuh digunakan adalah kata 'penghinaan...', kata 'penghinaan' adalah kata yg sangat abstrak, tak ada ukurannya, bahkan tak bisa dipadankan dg bahasa yg disebut dalam istilah hukum dg"'kata' karet" (hatzai artikelen). Kata penghinaan bukan hanya sekedar karet, melainkan kata yg abstrak, ini sangat berbahaya, dan justru kata itulah yg diumbar di mana2, sehingga menjadi halal sesuatu yg dalim dan keji sekalipun. Kata bunuh sudah menjadi bagian dari santapan sehari2, bahkan bunuh dalam pengertian yg luas, bunuh eksistensinya, bunuh karakternya, bunuh usahanya, dan sebut lagi... Anehnya di balik semua kehendak untuk membunuh itu, malah melakukan perampasan untuk membangun keberadaanya agar menjadi jaya, dan sedikitpun tak merasa malu, bahkan bangga sebangga2nya...

Dg kondisi yg seperti itu, maka bermakna kehadiran Tuhan di hati kita malah menjadikan kita suatu sosok individu dan ummat yg hanya ingin gagah sendiri dg menghalalkan segala cara. Kehadiran Tuhan di hati kita telah dimanfaatkan untuk menciptakan ketidak tentraman, pemusnahan dg siapa saja di luar kita, permusuhan, kebrutalan, hingga pada pembunuhan2 sadis yg telah kita saksikan di mana2.

Siapa yg dimaksudkan pihak luar?. Pihak luar adalah siapa saja yg di luar kelompok sepahamnya. Apakah sebatas di luar  yg seagama dg kita?, tidak!!!, melainkan siapa saja. Ukurannya adalah kepentingan sempit sepihak. Kehadiran agama (Tuhan) telah menyempitkan makna keberadaan insan dan ranah kehidupan semesta. Sikap sempit dan kebencian telah melumat semua keberkan dalam kehidupan.

Jadi pihak luar itu tidak sebatas yg di luar agama kita, karena justru fakta yg terjadi saat ini adalah sesama kita telah saling membantai. Caranya bagaimana?, yaitu dg cara mengeluarkan di antara kita dg fitnah kafir, munafik, dan lain2nya... Cara yg sama sekali tidak bisa dibuktikan kecuali hanya dg mengumbar permainan kata, dg bungkus kesucian firman Tuhan.
(BERSAMBUNG)
(FB)

MENGGAYUH MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN

Oleh: A. Fuad Usfa Eksistensi Tuhan Berbicara tentang Tuhan berarti berbicara suatu yang gaib, abstrak. Tidak bisa ditangkap dengan penca in...