Friday, April 22, 2016

TAFSIR SI DHUKSENG

TAFSIR SI DHUKSENG
Oleh: A. Fuad Usfa
Di kampungku ada dongeng, masa kecil dulu ibuku sering mendongengi aku dg dongeng itu, yaitu dongen si Dhukseng. Si Dhukseng hidup bersama ibunya. Suatu ketika si Dhukseng menemukan seorang putri cantik sedang terbujur, lalu membawanya pulang, kemudian dibaringkan di kamarnya. Demi mendapati bau tidak sedap ibunya membuka kamar si Dhukseng, ternyata si putri itu adalah mayat. Ibunya bilang agar ia segera dikuburkan. Si Dhukseng merasa keberatan, dan ibunya bilang bahwa putri itu adalah mayat, bukankah bau tidak sedap itu telah menyebar dari tubuhnya. Suatu ketika, sehabis ibunya makan rebusan biji nangka lalu ia kentut, tersebarlah bau tidak sedap. Apa yg terjadi?, si Dhukseng bergegas mengambil cangkul dan menggali lubang, yaitu untuk mengubur ibunya, sebab katanya ibunya itu telah menjadi mayat, sebab telah menyebarkan bau tidak sedap dari tubuhnya. 

Bagaimana dalam kehidupan nyata kita sehari2..., ternyata tak terbilang betapa banyaknya tafsir2 si Dhukseng itu kita jumpai dalam kehidupan kita sehari2.
(FB)

TAFSIR SI DHUKSENG

TAFSIR SI DHUKSENG
Oleh: A. Fuad Usfa 
Di kampungku ada dongeng, masa kecil dulu ibuku sering mendongengi aku dg dongeng itu. Si Dhukseng hidup bersama ibunya. Suatu ketika si Dhukseng menemukan seorang putri cantik sedang terbujur, lalu membawanya pulang, kemudian dibaringkan di kamarnya. Demi mendapati bau tidak sedap ibunya membuka kamar si Dhukseng, ternyata si putri itu adalah mayat. Ibunya bilang agar ia segera dikuburkan. Si Dhukseng merasa keberatan, dan ibunya bilang bahwa putri itu adalah mayat, bukankah bau tidak sedap itu telah menyebar dari tubuhnya. Suatu ketika, sehabis ibunya makan rebusan biji nangka lalu ia kentut, tersebarlah bau tidak sedap. Apa yg terjadi?, si Dhukseng bergegas mengambil cangkul dan menggali lubang, yaitu untuk mengubur ibunya, sebab katanya ibunya itu telah menjadi mayat, sebab telah menyebarkan bau tidak sedap dari tubuhnya. 
Tentu, dalam kehidupan sehari2 kita terdapat kita jumpai banyak tafsir2 si Dhukseng kita jumpai. 

(FB)

PEMIMPIN DAN RETORIKA

PEMIMPIN DAN RETORIKA
Oleh: A. Fuad Usfa 
Hari2, begitu buka mata seakan refleks aku bergegas, ambil IPad atau pun HP, buka internet. Ke mana2 aku selalu bawa HP, bahkan hanya ke kamar mandi atau ke dapur pun selalu mencoba ingat pada HP; ada di rumah bila gelap datang, tak perlulah terlalu gelap, agak gelap sedikit saja aku nyalakan listrik; radio dan TV sudah bagian dari kondisi hidup; dan tak terbilang lagi tentu. Pagi ini, sekitar jam 8 aku ada keperluan ke luar sebentar, dg menggunakan kendaraan, supaya cepat dan memberi kemudahan. Kemudian aku berpikir, walau ditutup2i bagaimanapun, dg retorika2 bagaimanapun..., sesungguhnya kita telah dipimpin orang lain... Perlukah kita membuang semua itu?, kita berpaling dari mereka, lalu kita kembali ke tradisi kita?, walau dalam hal ini kata 'kita'pun sesungguhnya adalah kata yg tentu dg makna yg tidak jelas... Berani kah kita untuk konsekwen?. Kita telah menyempitkan ruang kehidupan, hanya dg ambisi2 untuk memimpin..., hingga menafikan kebolehan orang lain walau dg retorika yg penuh kekaburan...

(FB)

MANUSIAWI

CAHAYA
Oleh:A. Fuad Usfa 
Cahaya menerangi menjadikan gelap menjadi terang, itupun bagi orang yg melihat..., yg melihat pun tergantunglah pada jakau pandangnya...
BUKU
Berapa halaman buku yg ada di hadapannya kita?, katakan seratus halaman, lalu kita baca, bisa jadi hanya seratus halaman itu yg ada di otak kita  bagi yg menghafal kata demi kata, padahal yg sesungguhnya buku yg seratus halaman itu sejatinya adalah beribu2 halaman bagi orang yg mencernanya... Seratus halaman kita baca bisa jadi perlu waktu sehari semalam bagi sang pemula, padahal sejatinya hanya perlu waktu tiada sampai satu jam saja bagi yg paham... Sejatinya setiap manusia akan beragam2 dg jumlah ragam melebihi jumlah manusia itu sendiri...
MANUSIAWI
Begitulah manusia, manusiawi namanya..., tiada yg sempurna...
(AFOF, Perth, Western Australia, 22 April 2016)

(FB)

Thursday, April 21, 2016

BEDA NAMUN DALAM SATU BINGKAI JUA

BEDA NAMUN DALAM SATU BINGKAI JUA
oleh: A. Fuad Usfa 
Tadi, di pagi buta aku ke luar rumah, ada sedikit keperluan, jalanan masih sepi, di depan sebuah restaurant aku berhenti, aku parkir kendaraan di tempat parkir, tidak jauh di sebelah kiriku ada seorang wanita yg juga sedang parkir, ku litmus putih, rambutnya pirang, jendela sebelah ia duduk dalam keadaan terbuka, ia duduk manis sambil mendengarkan lagu, lengan kanannya ditumpangkan pada bingkai jendela, nampak begitu santainya, tak lama kemudian ada seseorang mengantar suatu bungkusan..., dan serta merta dilihatnya bungkusan itu, lalu ia memundurkan kendaraan dan kemudian berlalu, suara musik masih terdengar yg seakan bersaing dg deru mesin kendaraannya, yg akhirnya lenyap seiring dg jarak yg makin menjauh, menjauh  dan menjauh entah ke mana...
Tentu aku tak tahu siapa dia, dan tentu aku tak tahu segala hal ihwal dia, tentu aku tak tahu jua apakah ia sama dg aku atau tidak, baik diantara ataupun dalam segala halnya... Dia telah tumbuh dalam ranah ruang yg berbeda dg aku, namun yg pasti aku tahu ia ia adalah sama dg aku, yaitu human.

(FB)

Wednesday, April 20, 2016

SELAMAT HARI KARTINI

KARTINI
Oleh: A. Fuad Usfa 

Bagi sy RA. Kartini bukan hanya sekedar tokoh emansipasi wanita, melainkan ia lebih dari itu, ia adalah juga tokoh inspirator pembebasan dari segala keterkungkungan, mendobrak sekat2 sosial yg kita telah sama paham begitu kuatnya mengakar dalam masyarkat kita dan Berbilang bangsa lainnya..., ia bersenandung dalam juang kedamaian... Ia tokoh inspirator pembebasan universal... Ia adalah seorang tokoh yg unik, bergerak dg berupaya menggiring arus besar dan menyalakan sinar terang dg senandung... Kebanggaan wanita Indonesia...
(FB)

Tuesday, April 19, 2016

HUKUM KEYAKINAN

HUKUM KEYAKINAN
Oleh: A. Fuad Usfa
Dalam pandangan sy hukum keyakinan itu ada tiga, 1. Apakah keyakinan itu pasti benar?, kalau keyakinan itu pasti benar, maka tentu setiap keyakinan adalah pasti benar; 2. Apakah keyakinan itu pasti salah?, kalau keyakinan itu pasti salah, maka setiap keyakinan itu pasti salah; 3. Apakah keyakinan itu mungkin benar atau mungkin salah?, kalau keyakinan itu mungkin benar atau mungkin salah, maka setiap keyakinan itu tentu mungkin benar dan mungkin salah... Sebab dasarnya sama-sama yakin.
(FB)

RUSDI KIRANA

RUSDI KIRANA
Ia adalah keturunan Cina, beragama Kristen..., sejak 12 Januari 2014, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), suatu jabatan strategis tentu. Tidak ada persoalan..., kalau sy setuju setuju aja sih...
(FB)

JIN BERPESTA

Fiksi:
JIN BERPESTA
Oleh: A. Fuad Usfa
(Karangan di senja ini)
Saat ku pulang kampung, ada kisah, pada suatu malam di sepanjang anak sungai pembatas kampungku dan kampung Bengko Sobung terdengar suara jin berpesta yg disertai sambutan2 dari pemuka jin, terutama di titik2 sarang jin, seperti di kawasan Kolpo2nya mak ....., di jamban sebelah rumah H. ...., lalu di sebelah Pacing2...
Diantara sambutan yg sempat  sy tangkap adalah sambutan yg berapi2 dari tokoh jin sebelah kolpo2..., dg semangat ia berujar..., 'suatu kegembiraan yg luar biasa bagi kita wahai saudara2..., pada saat ini telah banyak dokter yg datang ke pulau ini..., mereka telah datang membela kita..., sehingga mereka telah menyadarkan banyak orang..., dampak dari itu kita tak lagi menjadi tertuduh... Ingat saudara2, betapa kita telah dibikin malu yg tiada ketulungan wahai saudara2 jin sekalian..., saat seseorang tiba2 terjatuh (--lalu disebutkanlah satu persatu nama2 orang tsb--)..., kata orang2 saat itu kitalah yg menempeleng, memekul mereka..., maka saat ini dokter datang dan menjelaskan bahwa mereka itu oleh sebab terkena struk akibat dari darah tinggi yg dialaminya bertahun2..., saat orang menjadi gila, dibilang kitalah yg berulah datang memasuki raganya..., saat ini dokter bilang hal tersebut oleh sebab persoalan kejiwaan orang itu..., karena tekanan2 yg dialaminya secara bertubi2... Wahai saudara2 jin ingatkah kita, saat si fulan dan si fulan bunting perutnya?!, kita telah jadi sasaran kemarahan manusia, saat ini dokter telah datang, mereka telah menjelaskan bahwa ia itu adalah terserang penyakit lever..., saat ini kita telah mengalami  kegembiraan yg luar biasa wahai saudar2..., (dst dst...),
itulah diantara isi sambutan yg sempat aku dengar...
Pesta begitu meriahnya, diadakan sepanjang  malam, artis2 jin tampil, aneka masakan kesukaan jin tumpah ruah di bagikan secara gratis sebagai ungkapan kebahagiaan yg luar biasa...
#begitulah ku tulis cerita karangan ku di senja ini..., hehe...
(FB)

Monday, April 18, 2016

WOLAH-WALIKI JAMAN

WOLAK-WALIKI JAMAN
Oleh: A. Fuad Usfa 
Ada masa kita menjadi pemimpin, ada masa menjadi yg dipimpin; ada masa kita menjadi guru, ada masa menjadi berguru; ada masa kita menjadi yg diharapkan, ada masa justru kita yg mengharapkan; ada masa kita sebagai penentu, ada masa kitalah yg ditentukan; ada masa kita menjadi orang tua/guru/boss, dst, ada masa kita menjadi teman...; dst dst, bahkan keadaan2 yg sedemikian itu bisa terjadi dalam waktu yg persis bersamaan...
Suatu contoh kongkrit, saat ini orang tua tak lagi segan bertanya pada anak, suatu misal saat bermain internet ada kesulitan, maka seringlah anak jadi tumpuan bertanyanya...; kala di kampus si fulan menjadi dosen, namun kala di perusahaan/LSM (NGO) ia menjadi staf, atau menjadi anggota, atau menjadi pelanggan, dst...; dst, dst...

(FB)

Friday, April 15, 2016

INDONESIA MILIK ALLAH

INDONESIA MILIK ALLAH
Oleh: A. Fuad Usfa 
Oleh sebab Indonesia milik Allah, maka siapapun boleh hidup di Indonesia dg leluasa..., bukanlah milik kelompok2 tertentu yg mengatas namakan pikiran dan tindakannya sebagai kehendak Allah... Indonesia sebagai suatu wilayah yg diibaratkan sebagai wilayah kekeluargaan berhak menentukan kesepakatan2 tertentu tanpa pemaksaan dari pihak luar mana pun, baik dari timur maupun barat, penyerapan2 secara persuasi dan fair tentu sebagai konsekwensi logis dari pergaulan antar ummat yg berperadaban... Sama halnya dg rumah kita, walaupun rumah kita milik Allah tidak semua orang bisa masuk atau memaksakan kehendaknya di rumah kita...
#Klaim dan klaim kepemilikan dg atas nama Allah..., untuk tujuan2 politik mereka..., ihik ihik..., :(

(FB)

PELAYANAN KESEHATAN (MEMBANDING)

PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
Oleh: A. Fuad Usfa 
Pikiran saya sering tergoda untuk membanding2, bukannya apa, melainkan oleh sebab keterpanggilan rasa kepedulian saya terhadap pentingnya pelayanan yg lebih profesional...  Tentu obyektif saja..., tak ada unsur lain... Satu diantara yg sy bandingkan di pagi ini adalah dalam hal pelayanan kesehatan di rumah sakit kita. Sy menjumpai bahwa pelayanan kesehatan masyarakat di rumahsakit2 kita secara umum masih teramat sangat, sangat dan sangat, sangat memprihatinkan..., tentu di sana sini ada pengecualian, tak lain hanya pengecualian...
Perth, Western Australia, 16 April 2016
(FB)

DIANTARA PENTINGNYA PROFESIONALISME

PROFESIONALISME ITU PENTING
Oleh: A. Fuad Usfa 
Profesionalisme itu penting untuk membina dan mengokohkan sistem, mendudukkan persoalan pada persoalan yg semestinya, yg dg profesionalisme kita bisa mendapatkan kejelasan terhadap apa yg mesti dan akan kita dapatkan...

(FB)

Thursday, April 14, 2016

AGRESOR

AGRESOR
Oleh: A. Fuad Usfa 
Jika kita bisa dg bebasnya mengungkapkan ekspresi kita, apakah kita berbuat sama terhadap orang lain yg berbeda dg kita?, manakala tidak, maka bermakna kita ini adalah agresor...

 (FB)

SUDUT PANDANG

SUDUT PANDANG
Oleh: A. Fuad Usfa 
Apa yg kita bayangkan ketika (suatu misal) ada gempa?, ada yg langsung memfonis tanpa berpikir panjang lagi, refleks: ini suatu laknat Tuhan, kemurkaan Tuhan, dan yg sejenisnya, sebagai akibat keingkaran mereka yg menghuni negeri itu...; ada yg langsung berujar, ini suatu peringatan Tuhan bagi mereka, agar segera berbenah diri, oleh sebab keingkaran2 mereka...; ada yg langsung berujar, ini hanyalah suatu ujian bagi kita...; ada yg langsung berujar sebagai pertanda kiamat telah dekat...; ada pula yg berujar sebagai bagian dari sunnatullah (hukum alam) dari kondisi alam... Adapun yg paling dominan, di samping konten pikir kita adalah aspek politik (dalam arti luas), di sinilah maka pembodohan2 pun akan tampil mengedepan... #politiking 

(FB)

Wednesday, April 13, 2016

PENDIDIKAN KEMUNAFIKAN

PARADOKS
Oleh: A. Fuad Usfa 
Miris memang dalam kehidupan sehari2 di negeri kita..., disaat kita diajari bahwa fitnah, kebohongan, kebencian, dan yg sebangasanya disebut sebagai perbuatan setan, oleh sebab itu harus dijauhi..., namun dalam waktu yg bersamaan fitnah, kebohongan, kebencian, dan yg sebangsanya diumbar setiap detiknya, dan yg mengerikan lagi justru oleh mereka yg paling getol mengajarkannya itu..., demi apa yg kita sebut politik... Ini nyalang diumbar di berbagai media, tanpa tedeng aling2... #suatu pendidikan kemunafikan yg luar biasa...

(FB)

Sunday, April 10, 2016

CERPEN: JEJAK-JEJAK TAK TERBAYANG

CERPEN
Fiksi
JEJAK2 TAK TERBAYANG (1)
Oleh: A. Fuad Usfa
Persis di depan rumahku, rumah sederhana, sesederhana keadaanku, tapi rumahku bersih, bahkan puntung rokok pun tak ada, karena memang keluargaku tak ada yg merokok, yg kata orang merokok tak bagus untuk kesehatan, baik kesehatan badan maupun kesehatan ekonomi. Walau demikian toh teramat banyak orang ketergantungan pada rokok, yg memang, apapun alasannya, pembenaran akan ditemukan jua. Tapi pun demikian aku tak pernah berpikir itu, sebab aku tak merokok karena aku tak tertarik pada rokok.
Persis di depan rumahku, rumah bercat putih, yang kata orang putih itu lambang suci, pun demikian tak ada orang yg menanyakan padaku mengapa rumahku di cet putih, mungkin orang tak lagi peduli dg lambang2, di jaman kemunafikan merajalela.
Persis di depan rumahku, depan rumah yg tak becek walau baru saja hujan lebat mengguyur. Persis di depan rumahku itu aku jumpa kawanku, kawan masa kecilku, masa kebahagiaan dijumpai kala kami berenang di sungai, naik rakit dari batang pisang, kala kami mandi2 bersama, lepas semua pakaian dan sama berlompatan mencebur ke arus sungai, kala ku tak pernah membayangkan adanya makna-makna jenis kelamin pada diri kami. Aku jumpa kawan masa kecilku di depan rumahku. Ku berjumpanya. Mulanya ku tak tahu kalau ia itu kawan masa kecilku. Kawan masa kecilku itu berpakaian perlente, ia berjalan pelan sambil matanya memandang2  bangunan rumah di sekitar rumahku. Tentu mulanya aku tak tahu kalau itu adalah kawan masa kecilku, aku baru tahu setelah ku amati ia, kulihat tahi lalat di pipi kanannya, dan di pelipis kirinya terdapat sedikit bekas luka, aku ingat kawan masa kecilku terluka di pelipis kirinya, kala jatuh mengejar layang2, jatuh di anak sungai persis sebelah rumahku, rambutnya lurus, matanya sedikit sipit tapi serasi dg bentuk wajahnya. Mulanya aku berpikir, mungkin saja ia hanya mirip kawan masa kecilku, tapi perasaan ku mengatakan bahwa itu pasti kawan masa kecilku. Oleh sebab itu aku aku menyapanya, 'selamat pagi bapak...', ia menjawab, 'selamat pagi juga bapak..., apa kabar pagi ini...?, jawabnya yg juga ia sambungi dg pertanyaan itu..., dan lalu aku jawab, 'alhamdullilah baik', dan yg juga aku sambungi dg pertanyaan, 'maaf bapak, sy mau tanya, apa bapak ini dari kampung Delima ya pak...', dan aku sengaja tak menyebut Desanya, Kecamatannya, Kabupatennya, Provensinya, maupun Negaranya, sebab bila benar dari kampung Delima tentu aku dapat memastikan, bahwa ia itu kawan masa kecilku di kampungku. Mendengar pertanyaanku itu, ia kaget, matanya terbelalak, mulutnya terbuka, dan dari mulutnya itu terdengar suara, 'hah...', lalu ia menjawab, 'iya..., betul..., apa bapak mengenal saya?', yg tentu saja serta merta aku jawab, 'aku Lentera Surya..., anak kampung Delima..., tentu teman masa kecilmu bukan...?', ia tentu terkaget-kaget, langsung menyalamiku, dan kami berpelukan, rasa hati kami teramat senang, berjumpa kawan masa kecilku, setelah puluhan tahun tiada berjumpa.
(BERSAMBUNG)
(FB)

KASIH

KASIH
Oleh: A. Fuad Usfa 
Orang tua kadang bersikap keras kepa putra-putrinya tak lain oleh sebab mereka sayang, tentu karena mereka tak bisa berbuat apa2 lagi, kecuali dg begitu, karena keterbatasan kemampuannya saja, namun bila mereka mempunyai kemampuan hanya dg berkata  'nak, berbuatlah yg baik', lalu dg itu para-putrinya menjadi baik, niscaya ia tak akan bersikap keras..., demikianlah tabiat kasih...

(FB)

Friday, April 8, 2016

REFLEKSI

REFLEKSI
Oleh: A. Fuad Usfa
Sy baru saja buka YouTube orasi 'dakwah' berbasis politik..., menyasar tidak karuan, penuh ujaran2 kebencian, rasis, tuduhan2 tak berdasar, bagai orang kesurupan... Betulkah agama mengajarkan moral seperti itu, menghalalkan segala macam cara, betulkah agama (Tuhan) bergantung pada intimidasi2 politik, lalu ini dipahami sebagai inti agama..., kondisi ini yg terjadi di dunia kita sejak dulu..., salahkah kalau orang lain berpikiran bahwa ini memang ajaran agama, yg mengajarkan penghalalan segala cara..., anti toleransi, anti demokrasi, penindas nalar dan nurani... Kondisi ini telah terjadi dari dulu hingga kini..., dunia Arab menjadi porak poranda oleh sebab cara2 seperti ini..., dan banyak diantara kita yg telah berupaya mengikuti jejaknya..., mengamini..., yg dipahaminya sebagai kebenaran agama..., banyak dan banyak, tak terbilang..., dan kebenaran telah menjadi konsumsi politik..., dalam segala tensinya...

Semoga Agama telah kita jadikan selimut kasih untuk semua, bukan malah menjadi bara api kebencian, intimidasi, teror dan peperangan...
(FB)

TAYANGAN HARI-HARI

TAYANGAN HARI2
Oleh: A. Fuad Usfa
Hari2 isinya hujatan2 dan hujatan..., nalar telah mati suri yg sengaja dimati surikan, bius2 bertahta dalam sanjungan, dan kepalsuan2 pun disuguhkan baik dalam nyata maupun tersembunyi, asal gairah terpenuhi.
(FB)

JAJAN-JAJAN POLITIK

JAJAN2 POLITIK
Oleh: A. Fuad Usfa
Orde Baru sejak berdirinya telah berlumur darah, namun si dia, tak ada suara, senyap, asyik ria, lebur dalam nafas Orde Baru, sebab telah menikmati jajan2 politik.
(FB)

PERGESERAN

PERGESERAN
Oleh: A. Fuad Usfa 
Masa lalu, kala ranah kehidupan masyarakat belum begitu kompleks, dalam tatanan masyarakat yg masih sederhana, kala kendaraan bermotor belum banyak dimiliki orang, kala alat2 elektronik belum berkembang, tentu, kala itu mobilitas penduduk masih sangat lamban, hubungan2 individu begitu mesranya, orang tak dikenalpun serasa seperti saudara, kala 'sandiwara' masih belum banyak dikenal, atau karena masih sulit untuk dimainkan. Kondisi masa kini, di masyarakat yg telah kompleks, semua telah berbalik dari pada itu. Saat ini kita telah sulit percaya pada siapa yg tidak kita kenal, ada 'tamu' hendak numpang minum karena kehausan saja mesti harus dikawal jika terpaksa harus masuk ke rumah, orang yg berpenampilan alim pun mesti dicurigai. Keluguan secara perlahan namun pasti terkikis sudah...

(FB)

Thursday, April 7, 2016

AKU ANAK JAMAN (4)

Oleh A. Fuad Usfa
(SAMBUNGAN)
AKU ANAK SEKOLAHAN
Aduhai,
Dikala aku sekolah SD
Sampai aku kelas V
Sebagaimana lazimnya adat anak sekolah Bawean
Pergi sekolah tanpa sepatu ataupun sandal
Aku  adalah anak ceker ayam
Tiada anak yang mau
Memakai sepatu
Sebab harus menuai olok
‘si Pathol, si Pathol’
 Juga tanpa pakaian seragam
Dikala istirahat sekolah
Sebagaimana lazimnya anak sebaya
Aku bergulung-gulun di rumput padang
Aduhai,
Kini aku tak dapat membayangkan
Tapi
Aku adalah anak sekolah.
(BERSAMBUNG)

AKU ANAK JAMAN (3)

(SAMBUNGAN)
AKU ANAK SUNGAI
Aku pergi ke sungai
Bersama teman sebaya berenang di sana
Bercampur laki-laki dan perempuan
Tanpa sehelaipun busana melekat di badan
 Aku memancing , agugu, nyolo
 Aku naik rakit dari batang pisang
 Aku membuat kapal-kapalan
 Dari kayu dan nyeor burung
Aku adalah anak sungai
AKU ANAK LAUT
Aku berenang di pantai
Sampai nun jauh di batas dam konstruksi Belanda
Menikmati keindahan taman laut
Mengambil bunga karang, bintang laut,
kenjing-kenjing, udang, birjungan, anak ikan, serta ubur-ubur, dll
 aku adalah anak laut.
(BERSAMBUNG)

KETERANGAN FOTO:
Bukan foto tepi laut Boyan, melainkan tepi laut di sebuah kota tua Fremantle WA, dan foto ini diambil di bulan Oktober th.2000, saat kami melakukan kunjungan pada saat itu.

AKU ANAK JAMA (2)


(SAMBUNGAN)
AKU ANAK PANTAI
Di saat ada kapal ikan yang sandar
 Aku datang minta es
 Karena di Bawean saat itu tiada yang produksi es
Kulkas pun tiada
 Nikmat rasanya meneguk air es
Di saat libur sekolah
Aku ngojur
Aku dapat se kumbu ikan
Aku bakar
Alangkah senag rasa hati
 Aku adalah anak ngojur

AKU ANAK KEBUN
Aku pergi kekebun
Mencari jangkrik
Naik kelapa mengambil nyeor burung
Mencari nyeor burung
Untuk dibuat kapal-kapalan
Mencari kayu
Untuk dibuat ketepil (lastik)
Mencari buah susu
Aku adalah anak kebun
(BERSAMBUNG)

AKU ANAK JAMAN (1)

Oleh: A. Fuad Usfa
YANG TERCECER
Aku menemukan torehanku, entah tahun berapa ku torehkan, judulnya 'Kenangan Di Pulauku, ('Aku Anak Jaman'), dan ada beberapa Sub Judul, diantaranya 'Aku Anak Surau'. Bersama ini aku tayang deh, apa adanya tanpa diedit, hehe..., bila sudi boleh baca dan bila tiada sudi pun tak apa..., cool, :)

AKU ANAK SURAU
Suatu saat
Ku terkenang masa lalu
Tat kala di masa aku kecil
Di pulau ku tiada sinar listrik
Gelap gulita menyelimutinya
Sebelum masuk saat maghrib, aku,
Sebagaimana teman sebaya ku
Wajib pergi ke surau untuk mengaji
Aku harus membawa obor atau lampu senter
Aku wajib shalat berjamaah di surau
Setelah itu aku harus belajar mengaji
hingga masuk waktu isa’
akupun wajib shalat isa’ berjamaah
Setiap hendak mengaji
Kami rebutan tempat
Untuk dapat urutan pertama
Untu itulah kami punya tradisi
Siapa menggelar tikar
Dialah yang mengatur dan menentukan
Siapa giliran pertama, kedua dan seterusnya
Oleh itu berlombalah kami
Untuk menggelar tikar
Tapi itu ternyata tiada mudah
Kadang ba’da ashar tikar telah tergelar
Ba’da magrib kami mulai mengaji
Akupun mesti tidur di surau
Sebagaimana pula teman sebayaku
Tak ada kasur, dan kadang bantalpun tiada
Gelap gulita bagai di goa
Dikala menjelang subuh
Aku harus bangun, lalu
Pergi ke sungai membawa obor
‘tuk mengambil air wudhu
demi menunaikan shalat subuh berjamaah
Di keremangan pagi nan segar
Aku belajar mengaji lagi
Sebagaimana lazimnya,
Satu persatu digilir sesuai urutan
Kanan-kiri, kanan kiri
Hingga pada giliran terakhir
Di kala mengaji subuh
Siapa yang paling akhir
Dialah yangg harus mengemas tikar.

Aku adalah anak surau.
(BERSAMBUNG)

ARAL PENUTUP ISI

ARAL PENUTUP ISI
Oleh: A. Fuad Usfa 
Pada malam hari mentari tetaplah bersinar, hanya tertutup saja, sebagaimana kala mendung datang pun matahari tetaplah bersinar, mutiara tetaplah mutiara, emas tetaplah emas, sinar mentari tak bermakna mengalahkan sinar lentera, pun sinar lentera tak bermakna mengalahkan sinar mentari. Potensi di diri insan demikian jua, setiap insan punya potensi cemerlang, bila tak ada halang yg menutupnya.
AFOF, Perth, 8 April 2016

(FB)

HUKUM ALAM (SUNNATULLAH)

HUKUM ALAM (SUNNATULLAH)
Oleh: A. Fuad Usfa 
Kita tidak terlepas dari pada hukum alam (sunnatullah), ada pengecualian dari yg umum tentu, namun pengecualian itupun tidak akan lepas daripada sunnatullah. Pengecualian2 itu tak hanya pada satu  tempat, kawasan, individu, atau satu ummat saja, melainkan bisa terjadi di mana serta pada siapa saja. Adanya pengecualian2 itu sering orang memanipulir sebagai alat propaganda, walau dg kebohongan sekalipun, oleh sebab sifatnya yg tersembunyi, maka gampanglah untuk memperdaya.

(FB)

Tuesday, April 5, 2016

SANG PRAJURIT

Cerpen
SANG PRAJURIT
Oleh: A. Fuad Usfa
Suatu sore, kala senja segera menjemput, di saat mega sudah mulai bertahta, Jendral besar memimpin briefing pada Jendral-Jndral di bawahnya, hingga pada Jendral kecil. Jendral besar berujar bahwa pertempuran yg akan terjadi besok adalah pertempuran besar. Jendral besar berapi-api mengobarkan semangat juang para Jendral di bawahnya hingga Jendral kecilnya. Para Jendral di bawahnya hingga Jendral kecilnya terbangkit semangatnya demi mempertahankan Negara dari rongrongan para penghianat. Demikian istilah yang di utarakan Jendral besar. Mereka telah siap berkorban, berkorban segala-galanya.

Keesokan harinya menjelang fajar, para Jendral mulai memimpin pertempuran di berbagai fron, serangan-serangan dilancarkan secara serentak. Prajurit musuh melakukan perlawanan, perang berkecamuk dengan sengitnya. Suara peluru berdesingan, bom bom berdentuman, senjata-senjata berat saling beradu, tak lagi peduli tuk menghitung berapa uang yang harus dihamburkan, toh itu uang umat, tak peduli pula uang yang harus dihamburkan untuk menyumbang pada negara-negara pemasok senjata, toh itu uang umat.

Perang terus berkecamuk, tak terbilang berapa prajurit yang berguguran, dan kita memang harus menyebutnya berguguran atau syuhada', demikianlah istilah di kedua belah pihak. Gedung-gedung nan kokoh hancur lebur berserakan dan bertumbangan. Perang berkecamuk terus dan terus. Perang besar. Prajurit-prajurit yg gugur segera dievakuasi, entah berapa jumlahnya yang telah gugur menghadap ke hadirahNya. Para keluarga, handai-tolan, para penguni negeri dan penghuni bumi pada umumnya, serta pemuka-pemuka agama mereka masing-masing, baik bagi yang Muslim, Kristen, Hindu, Budha, Kong Hu Cu, dan lainnya tak putus menghantar kepergiannya masing-masing, dengan doa dan caranya masing-masing, yang pada intinya sama, yaitu semoga mereka mendapat kejayaan di hari-hari hidupnya setelah kematiannya.

Perang terus berkecamuk dan berkecamuk, korban-korban terus berjatuhan, dan terus berjatuhan, entah berapa lama lagi.
(AFOF, medio pagi, Perth, 6 April 2016).
(FB)

GENTLEMAN


GENTLEMAN
Oleh: A. Fuad Usfa
Diperlukan kesiapan bertarung secara gentleman dalam ring demokrasi..., sebab dari situlah kita akan menemukan siapa sesungguhnya yg mayoritas dan minoritas..., siapa pun juga orangnya... #sehingga tidak hanya kalim sepihak..., klaim mayoritas...
(FB)

KEKECEWAAN


KEKECEWAAN
Oleh: A. Fuad Usfa
Kekecewaan itu bisa merambah ke mana2..., dalam politik bisa mengguruita, ke mana ia bisa bergerak akan bergerak, kala gagal mempengaruhi rakyat, entah dalam hal pemilihan yg gagal, tidak dapat posisi, dsb, ia tetap akan mencari dan mencari siapa yg paling bisa dipengaruhi dan digerakkan..., mungkin komunitas kedarahannya, mungkin organisasi dari mana ia berasal..., dsb dsb, yg penting dapat dipengaruhi dan digerakkan, terlebih lagi bila mereka telah bersinergi oleh sebab lepasnya jajan2 politik. Itulah sebabnya diperlukan kepekaan moral mulya sebagai pengendali.
(FB)

KORUPSI DAN KAMBING HITAM


KORUPSI DAN 'KAMBING HITAM'
Oleh: A. Fuad Usfa
Korupsi itu tidak sendiri... Santer lagi Isu etnis diungkap... Di Indonesia banyak etnis, di samping suku..., anehnya isu ditarik pada satu etnis, tentu tendensi politik yg nyata, disamping ada kecemburuan sosial tentu, namun yg kental adalah isu politiknya, oleh sebab seorang figur. Inti isu politik ini sebetulnya bukan pada isu etnis, hanya isu inilah yg paling gampang disamarkan, di 'manipulir' sedemikian rupa. Terutama setelah tertangkapnya M. Sanusi telah menyebabkan meningkatnya tensi kepanikan.
Korupsi itu tidak sendiri, etnis manapun juga yg melakukan ya tidak akan lepas dari pengambil kebijakan, siapa sesungguhnya mayoritas mutlak pengambil kebijakan itu?, tentu kita sama paham, baik di eksekutif, legislatif, maupun yudigatif, atau lembaga2 lainnya di berbagai lini.
(FB)

PERAN SUGESTI


PERAN SUGESTI
Oleh: A. Fuad Usfa
4. Hal hal ganjil
Dalam perjalanan hidup kita sering menemui hal-hal yang ganjil, suatu misal, bahwa bagi masyarakat pedalaman yang tingkat pendidikan masyarakatnya rendah, mahasiswa sering dipandang serba bisa, oleh sebab itu bisa-bisa banyak orang yang sedang sakit minta diobati, tapi setelah diberi air masak biasa yang pura-pura dido’ain (maksudnya agar mereka tidak kecewa) ternyata sembuh…!. Jangan heran dengan yang demikian itu, sebab itulah peran sugesti yang ternyata cukup ampuh. Peran sugesti ini juga dapat kita amati (misalnya) bila berobat pada perawat X di Desa Sana ternyata cepat sembuh (ces pleng),sedang bila berobat pada perawat Y di Desa Sini tak kunjung sembuh, padahal obatnya sama saja. Masalahnya masyarakat sudah tersugesti terhadap perawat X di Desa Sana, sedang terhadap perawat Y di Desa Sini tidak yakin, padahal sugesti tumbuh dari yakin. Adakah hal-hal ganjil di pulau kami?!, tak tahulah…, perjalanan waktu yang akan menjawab, yaitu setelah program KKN rampung. (Kutipan).
http://www.bawean.net/2010/05/tegur-sapa-buat-mahasiswa-peserta-kkn.html

Dalam kadar tertentu sugesti mempunyai peran cukup dominan dalam penyembuhan seseorang yg sakit, dari dulu hingga kini tak sulit kita temui dalam kehidupan kita sehari2, di masyarakat manapun juga dalam skala waktu yg tak terhingga..., di Malang ada seorang dokter yg sangat kesohor, kononnya ada pula orang yg begitu masuk ke tempat praktiknya badannya terasa enak... Masa kami mahasiswa dulu ada pengalaman, seseorang kawan diajak keluar ia tidak mau, sebab ia merasa tidak enak badan, lalu dua orang kawan yg mengajaknya punya ide, yaitu untuk memintakan air pada dukun (sebab biasanya ia selalu menggunakan dukun), tapi kawan itu hanya bohong2an aja..., setalah ia setuju maka kedua kawan itu tidak pergi ke dukun melainkan duduk di rumah bapak kost (bersebelahan), sekira beberapa saat dlm hitungan perkiraan PP ke rumah pak dukun lalu menemui kawan yg sakit itu dan memberikan segelas air utk diminum sampai habis..., beberapa saat kemudian ia jadi sembuh dan bahkan menerima ajakan utk keluar..., dan tentu masih banyak yg lain..., tentu kita tidak akan kesulitan untuk memahaminya..., itulah sugesti...

Dalam masyarakat manapun juga, dalam rentang waktu yg tak terhingga, termasuk dalam masyarakat primitif yg paling primitif..., yg menganut kepercayaan/keyakinan apapun, di situ dikenal yg namanya dukun atau bomo... Coba kita cermati pula berapa kadar obat pada obat2an di pasaran?, Zahminan Zaini dosen agama kami saat kuliah bilang, berdasar penelitian yg ia lakukan ternyata hanya 2 koma sekian prosen saja...
Konon ada juga orang yg sudah 'divonis' dokter, maka ia pulang dari rawat inap, makan apa saja yg dilarang dokter..., eeeee..., malah ia bisa bertahan hidup...
#sugesti...
(FB)

Sunday, April 3, 2016

BERNALAR SEHAT ITU YANG UTAMA

BERNALAR/BERPIKIR SEHAT ITU YG UTAMA
Oleh: A. Fuad Usfa
Sy membaca di laman yg tak sy undang, yg tiba2 nyelonong di laman fesbukku..., dan anehnya sy tak boleh komen..., dulu di jaringannya sy masih bisa komen, tapi kemudian diblokir..., ihik ihik..., aneh nian...

Dalam laman itu tertulis si fulan menantang berdebat (.......).
Sy berpikir tak penting berdebat dg orang macam mereka, apa lagi dg tantangan, kita tentu tahu mereka, menangnya sendiri..., apa lagi debat terbuka, mereka bisa marah, mengusir, menyiram dg air di gelas yg di atas meja, atau apalah yg sifatnya anarkis, dan mereka akan merasa benar dg tindakannya itu, karena itu dianggap demi kebenaran, semua cara halal baginya..., belum lagi buli2 akan betebaran dari jaringan2 mereka...

#tapi  sesungguhnya dialog dalam ranah keilmuan itulah yg mesti kita lakukan..., ilmu itu sejuk karena jelas ukurannya... Dialog tidak mesti tatap muka, apalagi dg sesumbar..., dg cara tulisan lebih damai..., tapi bukan caci maki, melainkan dg menggunakan nalar yg sehat...
(FB)

INDONESIA TETAP INDONESIA

INDONESIA TETAP INDONESIA
Oleh: A. Fuad Usfa
Sy ngikuti perbincangannya di ILC..., prinsipnya pandangan sy se jalan dg pandangan Nasron Wahid
Indonesia tetap Indonesia, tak perlu menjajah Indonesia yg demokratis, apa lagi dg cara2 teror dan anarkis hingga di jalanan... Mengapa orang 'lain' harus menjajah kita...?. Ini nyalang sekali di Hadapan kita..., lalu mengapa kita mesti bilang barat yg telah menjajah kita?!, penjajahan budaya lah, penjajahan ideologi lah..., dll stempel yg justru menuju pada dirinya kok...
(FB)

LGBT

LGBT
Oleh: A. Fuad Usfa
LGBT..., ramai2 membahas Lgbt..., lgbt itu apa siiiich...., yg sy tahu lgbt itu adalah 'lagi bêtek...', yg lagi bêtek itu siapa siiiich..., ayooo ayooo...
#kalau di tarik pada soal kelainan, penyakit, dan tular menulari, semua orang ya begitu..., tak ada yg tidak begitu... #persoalan sosial, psikologi bukan hanya psikologi an sich...
(FB)

MENGHAKIMI MAU DIHAKIMI TIDAK MAU

MENGHAKIMI MAU DIHAKIMI GAK MAU
Oleh: A. Fuad Usfa
Ramai2 pada menghakimi orang lain..., tapi dirinya tak mau duperlakukan seperti orang lain (yg dihakimi) itu...
Sampek2 sorga neraka bagai miliknya aja...
 #capek dech..., ihik ihik..., :(
He.he...
(FB)

PENGOSONGAN KOLOM AGAMA DI KTP

MINIMAL BEGITU
Oleh: Fuad Usfa
Kalau saya setuju, bahkan bagi saya justru Agama2 asli bangsa Indonesia atau Nusantara harus diakui keberadaannya, bagi sy aneh agama2 dari berbagai bangsa diakui, dilindungi dan diberi kebebasan bahkan untuk menekan dan menyebarkan keyakinannya pada penganut agama asli Indonesia/Nusantara, malah yg asli di tindas dan dihinakan..., animismelah, dinamismelah, dll... Mestinya keberadaaannya harus diakui secara hukum... #aneh memang... #setidaknya paling minimal sekali, tidak ada yg lebih minimal lagi..., sy setuju dg Mendagri...
(FB)

APA UKURAN SESAT

SEPENDAPAT
Oleh: A. Fuad Usfa
Sy sangat sependapat sekali dg pak Mentri Agama yg mengatakan...:
“Misalnya tadi, sesat, kata-kata sesat itu tolok ukur sebuah paham agama itu dikatakan sesat itu apa? Pertanyaan susulannya kemudian adalah lalu siapa yang punya kewenangan untuk menyesat-nyesatkan, untuk mengatakan suatu paham itu sesat atau tidak itu siapa?” ujarnya.

Memang, betapa gampangnya menyesat2kan orang atau golongan, apalagi 'menghakimi' seseorang atau golongan akan masuk neraka..., sungguh menyedihkan...

Pandangan sy: Kebebasan beragama adalah fitrah, sedangkan pilihan (---bahkan dipilihkan, kita tidak tahu apa2, tahu2 sudah dibilang beragama tertentu, dan yg lebih tepat lagi adalah istilah dipaksakan baik dalam tanda kutip ataupun tidak---) baragama adalah bentukan atau istilah yg sekarang sedang hangat yaitu ditularkan (oleh sebab ditularkan) atau penularan...
(FB)

PREMANISME

PREMANISME
Oleh: A. Fuad Usfa
Preman dieman selaku kelompok pemenuh kepentingan..., ia merupakan bagian dari 'kekuasaan' di garis lingkar 'luar'... Preman merupakan kelompok penyimpangan sosial dan/atau hukum serta bersikap nekat..., dalam wujudnya yg ekstrim baik yg 'hitam' maupun 'putih'..., aksi kepermukaan selalu beringas..., namun ia dikendalikan oleh kelompok 'kekuasaan'... 😳
(FB)

SUDAH KAEDAH MEREKA

SUDAH KAEDAH MEREKA
Oleh: A. Fuad Usfa
Mereka menuntut 'kebebasan' sebagai hak, namun di saat mereka berkuasa menjelma menjadi penindas tanpa ampun..., hak orang lain akan diberangus habis2an...
(FB)

TES PENGAMBILAN SIM LEWAT SEKOLAH

Oleh: A. Fuad Usfa
Bikin SIM bagian dari program sekolah.
Anakku tes tulis tahap pertama bikin SIM lewat di sekolahnya...
Sebelum umur 16 tahun sudah lulus tes tulis tahap pertama, begitu usia sudah 16 tahun tinggal nunjukkan ke Departement Of Transport, dg itu ia mendapatkan permit untuk latihan..., latihan langsung di jalan raya..., di kendaraan ditempel leter 'L'... Memang di sini test utk memperoleh SIM bertahap2..., tidak bisa instant...

#menarik juga bila hal seperti itu (test mendapatkan SIM) lewat sekolah diterapkan di negeri kita...
(FB)

KEDUDUKAN YANG SAMA

KEDUDUKAN YG SAMA
Oleh: A. Fuad Usfa
Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Tak ada mayoritas-minoritas..., hukum tak boleh mengatur perihal mayoritas-minoritas, ini negerinya sendiri pembuktiannya gampang, yaitu sebagai warga negara, apalagi sampai sampai mau mengatur tentang apa saja hak2 kaum minoritas..., apalagi sampai pada kewajiban2 yg harus dipenuhi oleh kaum minoritas...
(FB)

KEYAKINAN YANG SALAH

KEYAKINAN YG SALAH
Oleh: A. Fuad Usfa
Suatu ketika sy hendak menuju ke suatu tempat, sy yakin jalan yg sy tempuh itu benar (apa lagi dulu sy pernah ke situ)..., eee..., ternyata kelru... Amat banyak contoh2 dalam kehidupan kita, dimana kita telah yakin untuk mencapai sesuatu, tapi ternyata gagal..., termasuk yakin bisa mencapai cita2/harapan, tapi ternyata tidak demikian adanya... Yaaa..., begitulah keyakinan... #namun kita tak dapat menafikan bahwa keyakinan itu perlu walau kita sangat sangat dan sangat sering berhadapan dg kenyataan keyakinan kita ternyata salah...
(FB)

KEYAKINAN

Senarai Pagi
KEYAKINAN
Oleh: A. Fuad Usfa
Keyakinan itu tak perlu pembuktian, sebab pembuktian itu akan menghapus keyakinan. Setiap orang yg berpegang pada keyakinan sebagai sesuatu yg pasti (mutlak) tak kan pernah menerima pembuktian sebagai suatu realita kebenaran melainkan akan merambat pada kelit 'keyakinan baru', sebab hakekatnya adalah mencari2 pembenaran. Mereka tak kan rela dg temuan kebenaran, namun akan berbangga2 dg segala pembenaran.
Makin kita getol membuktikan, maka makin terbukti bahwa bukan yakin yg terjadi, melainkan bukti...

Keyakinan itu adalah perkara abstrak, maka luasnya tiada terhingga, menangkapnya pun hanya sebatas yg di hadapan kita...,  bahkan cukuplah hanya kata orang tua kita, tapi bukan kata orang tua mereka..., cukuplah kata bapak/ibu guru kita, bukan kata bapak/ibu guru mereka..., cukuplah kata orang yg mengikat2 (memaksa2) kita, bukan kata orang yg mengikat2 (memaksa2) mereka..., cukuplah kata di mana ruang dan waktu yg melingkup kita, bukan kata dimana ruang dan waktu yg melingkup mereka..., cukuplah kata (......, lanjut aja...).

Pemutlakan keyakinan bermakna pemutlakan yg tidak mutlak.
(AFOF, Perth, 5 Maret 2016).
(FB)

PERANGKAP

Senarai Pagi
PERANGKAP
Oleh: A. Fuad Usfa
Begitu kita lahir, kita telah berada dalam perangkap., makin liar perangkap itu akan makin dhalim terhadap diri kita...
(FB)

PENGERTIAN HUKUM

PENGERTIAN HUKUM
Oleh: A. Fuad Usfa
1. Pengantar
Setiap mahasiswa yang pertama belajar ilmu hukum akan dikenalkan dg berbagai difinisi hukum.
2. Hukum Dalam Pengertian Sosiologis
Masyarakat mengartikan hukum juga beragam, antara lain bisa digambarkan dalam cerita berikut: Suatu ketika kami bersama beberapa kawan hendak ke Semarang, berangkat dari Malang sekitar jam 22 dg naik mobil. Sekitar jam 1 lepas tengah malam kami sampai di suatu perempatan jalan, sedang lampu lalulintas menunjuk warna merah, namun yang mengemudi tidak menghentikan kendaraan, spontan kami bilang: 'bu,bu,bu..., lampu merah...!!!', namun dijawabnya: 'sepi..., tak ada polisi...'.
Dlam hal ini bermakna: 'Hukum adalah polisi'.
Inilah antara lain pengertian hukum dalam masyarakat.
#foto ilustrasi... (Foto ini seingat sy di Fremantle WA).
(FB)

HUKUM DAN KASIH

HUKUM DAN KASIH
Oleh: A. Fuad Usfa
Sebenarnya hakekat hukum itu adalah kasih..., maka itu berpangkal dan tariklah pada kasih...
Semestinya hukum itu mengabdi pada kemanusiaan...
Sesungguhnya hukum adat masyarakat kita seperti itulah karakternya...
(FB)

KAWAN2KU

KAWAN2KU
Oleh: A. Fuad Usfa
Dulu sy punya banyak kawan beda agama (sekarang pun juga, tapi ini sy cerita yg lalu aja sih), dari Bali juga banyak, ada yg bernama Made Warke, Wayan Sudana, Anak Agung Gede Agung Ida Bagus, Niluh, dsb..., kawan yg beragama Kristen dari NTT, Kalimantan, Jawa, Batak yg bernama Stevanus, Ferry, Budi, Iwan, Debby, dst... Hari2 bergaul dg mereka, bahkan dg Budi boleh dikata siang malam, begitulah 'paribasannya'..., masa kami masih muda..., masih mahasiswa..., kini mereka sdh menekuni profesinya masing2...
Mereka beda agama dg ku..., namun tentu aku tidak pernah bertanya apakah mereka minta dilahirkan seperti itu (minta dilahirkan sebagai insan yg beragama tertentu...?, tentu saja tidak...), sama saja dg ku dan sama juga dg yg lain...
#untuk renungan...
(FB)

NORMATIF

NORMATIF
Oleh: A. Fuad Usfa
Pemaknaan Kata Normatif
Suatu saat, saya bersama kawan2 menangani kasus seorang pemuda yang bernama Kristian, ia kedapatan mati tergantung di Rutan (Rumah Tahanan Negara) Mapolsek...
Kami mendatangi salah satu petinggi kepolisian, menuntut agar kasus tersebut dituntaskan..., sebab terdapat indikasi Kristian tidak mati bunuh diri..., ia menjawab, 'tak mungkin Polisi akan melakukan pembunuhan, justru Polisi yang akan mengungkap pembunuhan...'.
Itulah di antara pemaknaan kata normatif.
(FB)

FENOMENA AHOK

FENOMENA AHOK
Oleh: A. Fuad Usfa
Keberadaan sosok Ahok di kancah kepolitikan di Indonesia, DKI khususnya menandakan munculnya dinamika pergerakan dan pemikiran keIslaman di Indonesia. Sejak lama diskursus Islam politik vs Islam budaya telah bergulir..., di antara klaim yg dimunculkan Islam politik sejak dulu adalah klaim mayoritas, kalangan Islam digiring ke arah psikologi sosial dg sentimen2 kesamaan agama yg ditarik pada aspek akidah. Kalangan Islam terpelajar non politik sudah mulai memahami posisi dan mulai pula bersikap kritis... Tokoh2 mereka justru muncul dari kalangan pesantren, seperti Nurkholish Majid, Gus Dur, syafi'i Maarif, Muslim Abdurrakhman, Masdar F. Mas'udi, dst... Umumnya mereka adalah tokoh2 yg bergumul dalam pergaulan secara luas...

Naiknya Jokowi-Ahok di kancah kepemimpinan DKI, walaupun isu etnis dan agama gencar dihembuskan bertubi2 tanpa ampun, demikian juga saat Jokowi masuk dalam bursa RI1..., bahkan isu kafir terhadapnya telah menjadikan suatu panggilan moril Syafi'i Ma'arif turun gelanggang.

Fenomena Ahok tidaklah terjadi serta merta, ini adalah bagian dari mata rantai dinamika pemikiran dan pergerakan ummat dalam sebuah wadah yg disebut NKRI khususnya.
(FB)

KATA

TIADA MANDIRI
Oleh: A. Fuad Usfa
Setiap kata dan kalimat adalah mati, yg menghidupkan adalah konteksnya..., maka memahami kata dan kalimat tanpa konteks sama dg mengharap boneka bisa berjalan..., maka yg terjadi sesungguhnya adalah boneka itu tergantunglah pada kita, hendak dikemanakan kita mau...
(FB)

UJUD KESADARAN

UJUD KESADARAN
Oleh: A. Fuad Usfa
Kita ribut memaksakan suatu pandangan, baik dalam tanda kutip maupun tidak..., khususnya dalam kepemimpinan POLITIK, garis bawahi yg sy tulis kapital POLITIK dalam arti luas, dalam tanda kutip ataupun tidak... Ambisi2 untuk memimpin dg menggunakan bahasanya sebagai yg dinisbatkan pada bahasa Tuhan, hanya baginya, tidak bagi orang lain, sehingga yg disebut dg kemerdekaan dalam memahami esensi kebenaran hanya ada dalam retorika dalam bingkai2 POLITIK keakuan..., sehingga pemahaman2 keagamaan sering pula dipahami keberpihakan Tuhan pada bangsa dan negeri tertentu, sampai pun buah2an yg tumbuh di negeri itupun adalah buah 'sorgawi', dan seakan Tuhan tak pernah berpihak pada buah rambutan, buah kelengkeng, buah susu, buah ceri dst... Sy jadi tak heran manakala muncul istilah 'Islam Nusantara', yg menghendaki tatanan keberagamaan yg bergulir secara ramah dg pemahaman yg bergulir secara alami, rahmatan lil alamin...

Perebutan kekuasaan pun tak jauh dari konteks itu..., dalam kepemimpinan Nasional kita, kita telah disuguhkan pada realita, dan itu tentu harus dipahami sebagai suatu realita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita, garis bawahi, kita...
Dalam kancah kepemimpinan Nasional kita, coba kita cermati, misalnya di masa Gus Dur (pentolan NU) jadi Presiden, ketua MPR nya Amin Rais (pentolan MD), ketua DPRnya Akbar Tanjung (pentolan Pergerakan Mahasiswa Islam yg kuat), coba cermati apa yg terjadi...?, siapa yg paling getol nurunkan Gus Dur..., lalu siapa yg naik menggantikan Gus Dur...?. Lalu Amin Rais yg punya ambisi begitu kuat gagal, SBY bertahan dua periode, Soeharto nembus 30 tahunan..., Soekarno juga bertahan..., Soeharto bisa bertahan kokoh saat dekat dg kelompok 'mereka', dan mulai di awal 80an Soeharto mulai merapat pada kita, hempasan2 pun tetap tak henti2nya terhadap kepemimpinannya, kemudian merapuh, dalam kerapuhannya, siapa yg mengambil kesempatan maju kedepan paling getol menumbangkannya...?, hmmmmmm...

Kita telah cukup belajar pada sejarah, pakar2 kita dalam segala bidang adalah milik kita, bukan milik mereka, membina kehidupan berkemajuan ala kita adalah suatu keniscayaan..., tak perlu meniru mereka yg hari2nya bersitegang dg kekuatan politik saling menghancurkan dan membumi hanguskan..., seakan kasih Tuhan hanya berada dalam retorika.
(FB)

KLAIM

KLAIM
Oleh: A. Fuad Usfa
Mengklaim seseorang atau kelompok sebagai bagian daripada kita dan harus seperti kita, sama halnya dg menjadikan orang lain sebagai obyek..., padahal setiap orang adalah subyek..., mereka berhak mempunyai pandangan sendiri...
Coba bercermin diri..., saat anda tidak mau mengikuti pandangan orang lain..., persis pada saat/waktu yg sama justru Anda sibuk memaksakan pandangan anda... Lalu orang lain itu dipandang sebagai apa?!, logikanya gimana?!. Sering sy baca, orang pandai yg menuntut ilmu hingga ke mana2 malah dibodoh2kan, dan yg membodoh2kan ternyata seperti kita, yg hanya ikut2an saja...
Sy berpendapat semua kita ini sama, 'tidak ada yg bodoh', dan 'tidak ada yg pinter'..., sama saja berkekurangan dan berkelebihan, saling menghargai dan mendudukkan secara proporsional posisi kita masing2... Jangan terjebak dalam kancah politiking, apapun bidangnya, termasuk bidang keagamaan...
Semua kita sebagai subyek, bukan obyek... Mengapa harus ada klaim...?!.
(FB)

TANGGUNG JAWAB

TANGGUNG JAWAB
Oleh: A. Fuad Usfa
Ungkapan2 tsb semua saya setujui... Diantara ungkapan yg saya garis bawahi adalah ungkapan yg mengatakan: 'Sebagai mayoritas di Indonesia, penganut agama Islam mempunyai tanggung jawab besar untuk menciptakan suasana bangsa ini menjadi aman, tenteram, dan nyaman. Kalau itu tidak dilakukan, berarti mereka gagal sebagai mayoritas'.

CATATAN SAYA: 'Ingat..., di situ tidak ada klaim, di situ disebut penganut agama Islam, kalau salah memahami nanti FPI, PKS misalnya, bisa2 dipahami sebagai kelompok mayoritas..., tidak..., mereka adalah kelompok minoritas, yg kebetulan beragama Islam sebagai yg dianut oleh mayoritas rakyat Indonesia... #ini penting utk dicatat!.
(FB)

WAWASAN HUMANISME

WAWASAN HUMANISME
Oleh: A. Fuad Ufa
Saat anak sy putri lulus dari High School sy sempat menghadiri malam 'Graduation' yg diadakan sekolahnya di sebuah Aula di kawasan Canningvale..., salah satu acara yg menarik di situ adalah acara orasi yg disampaikan oleh pakar berkelas dunia... Anak2 yg baru lulus dirangsang untuk menaruh ke pedulian terhadap kemanusiaan..., (yg saya tahu ini merupakan salahsatu paradigma barat...). Pembicara menyampaikan berbagai problema dunia, disertai berbagai film dokumentasi perjalanannya ke berbagai dunia..., termasuk penggalangan dana yg telah dilakukan baik di Australia maupun di Amerika Serikat..., dalam upaya membantu diantara problema kemanusiaan yg melanda dunia...
#Graduation #High School #Orasi #Kelas Dunia...
(FB)

PINDAH SEKOLAH

Seri Pendidikan (4)
PINDAH SEKOLAH
Oleh: A. Fuad Usfa

Penetapan kebijakan wajib belajar 9/12 tahun tentu mempunyai konsekwensi, yaitu harus memfasilitasi siswa dalam segala halnya. Sebagai suatu wawasan, di sini sy menyampaikan suatu gambaran tentang apa yg terjadi di sini, salahsatu sisi, tentang hak anak pindah sekolah.

Di sini pindah2 sekolah birokrasinyapun sangat mudah. Suatu contoh kongkrit, pd waktu anakku putri year 10 ia mau pindah sekolah di Cannington..., kami pergi ke Sekolah termaksud di Cannington..., bilang pada bagian Tata Usaha kalau anakku mau pindah, lalu ditanya di mana sekolahnya sekarang, di bilang di Southern River College (-di sini namapun bisa beda, tdk harus High School, bisa juga College...-, dlm banyak hal berbeda biasa di sini-). Kembali ke pokok masalah, lalu bagian TU tanya lagi, tempat tinggalnya di mana sekarang?, kami jawab di Gosnells..., lalu ia bilang, di sini memproiritaskan yg tinggal di daerah sini, kalau tempat tinggalnya di sini tentu tak ada alasan bagi kami utk mempertimbangkan apapun..., dg kata lain harus diterima..., tapi utk ini kami harus melihat ada bangku kosong apa tidak..., kemungkinan ke dua kami harus lihat rapotnya..., katanya..., lalu kami tunjukkan rapot anakku, dan setelah dilihat dia bilang..., 'bagus'..., 'saya bicarakan Kepala Sekolah dulu, anda bisa tunggu sebentar', ..., tak lama kemudian ia datang dan bilang pada kami bahwa bahwa Kepsek perlu ketemu kami, lalu kami datang, dan Kepsek bilang, is ok..., lalu ia tanya pada anakku, kapan mau pindah...?', anakku bilang dalam 2-3 Minggu lagi...', Kepsek bilang, 'ok, tapi kenapa mesti 2-3 Minggu lagi...?', dan anakku memberi rasionalnya..., lalu  Kepsek bilang..., 'tidak ada masalah, jika kamu nantinya merasa lebih suka di SRC kamu bisa pindah ke sana lagi...'. Pendek kata, anakku dah ok..., lalu Kepsek bilang  'besok kamu sdh jadi murid baru di sini, enjoy...'. Sudah hanya gitu aja, gak perlu surat pindah segala..., dan selanjutnya sdh menjadi kewajiban sekolah yg baru utk memberitahukan kepada sekolah asal, bahwa Alba telah pindah di Cannington Community School...
Ternyata 2-3 bulan kemudian anakku merasa lebih suka di SRC..., lalu datang lagi ke SRC..., bilang mau pindah..., ok pindah..., jg tanpa surat pindah, selanjutnya kewajiban SRC utk memberitahukan pada CCS bahwa Alba sudah pindah di SRC...
Birokrasinya begitu mudah... Sy pikir prinsip yg dianut, Negara yg melayani warga, kata lainnya warga dilayani oleh Negara...
#Anak kan wajib sekolah..., cool...
(PERTH, WESTERN AUSTRALIA, EDISI SERI PENDIDIKAN, 19 MARET 2016).
(FB)

PINDAH SEKOLAH ANTAR NEGARA

Seri Pendidikan (5)
PINDAH SEKOLAH ANTAR NEGARA
Oleh: A. Fuad Usfa

Sewaktu kami datang ke Australia anak2 masih kecil, masih duduk di tingkat Sekolah Dasar. Sy membayangkan kalau anak sy mau pindah sekolah nanti akan ditanya rapot, surat pindah, dsb. Ternyata tidak..., hanya ditanya berapa umurnya, di Indonesia kelas berapa, tentu paspor sebagai bukti keabsahan kami berdomisili di sini. Begitu mudahnya, tak ada birokrasi yg berbelit2,

Beberapa hari anak2 bersekolah kami diminta ketemu pihak sekolah, ia bilang bahwa anak2 belum mengerti bahasa Inggris, kasihan mereka, lalau dia bilang bahwa di sini ada sekolah khusus untuk anak2 yg baru datang ke Australia, ia menyarankan kiranya anak2 kami bisa sekolah di situ dulu, di sana metode pengajaran bahasanya khusus dan bagus, dalam satu tahun anak2 akan bisa menguasai bahasa Inggris dg bagus, sehingga tahun depan anak2 Anda bisa pindah ke sini lagi bila mau, demikian sarannya.

Lalu kami datang ke sekolah yg dimaksud, lalu pindah, tanpa birokrasi macem2, dan anak2 dilayani juga dg transportasi antar-jemput selama sekolah di situ.

Satu tahun kemudian anak2 pindah lagi ke sekolah yg semula anak kami pindah sekolah, tak jauh dari rumah tinggal kami, tanpa birokrasi yg macem2 juga.

Sampai sedetail itu pelayanannya terhadap kami..., suatu pelayanan yg sangat bagus, humanis, dan berkeikhlasan, tak ada gembar-gembor, sekolahnya besar... Hal seperti itu sudah berjalan sejak lama, anak2 yg dibina seperti itu dari berbagai negara, waktu itu yg dari Indonesia ketepatan hanya anak2 kami. Teman dekat anak putri kami saat itu ada dari Turki..., teman dekat anak kami putra saat itu ada dari Afganistan..., dll.

Sy ada foto2nya..., nampak dalam ekspresinya, betapa kasih mereka terhadap anak2 kita.
(Cannington, WA, 19 Maret 2016)
(FB)

MISTERI

MISTERI
Oleh: A. Fuad Usfa
Manusia penuh misteri, kita tak bisa memahami keberadaan sejatinya, mengingat dua dimensi yg melekat padanya yg keduanya pun penuh misteri... Kita hanya mampu mencoba menafsir dari tangkapan garis luar, tak mungkin mampu menangkap esensi sejatinya... Sesungguhnya di balik yg tersurat ada yg tersirat...
(AFOF, CWA, 200316)
(FB)

SALAHKAH?!

SALAHKAH?!
Oleh: A. Fuad Usfa
Salahkah dikau wahai sahabatku..., oleh sebab dikau terlahir dari rahim seorang ibu dan benih dari seorang ayah yg beda agama dg ku...?. Kau lahir, tumbuh dan besar di bawah asuhannya, sebagai tanggung jawab yg harus dipikul di pundaknya... Lalu keterikatan batin, nilai dan pengetahuan yg di transfer olehnya mengalir begitu saja dalam nadimu..., sama sebagai yg dialami orang lain..., siapapun juga, termasuk aku...
Salahkah bila engkau memilih untuk tetap atau bergeser wahai sahabatku..., bukankah telah kita saksikan kekangan yg begitu kokoh telah menyebabkan kita tak mampu bergerak, apa lagi bergeser..., kecuali hanya bagi orang yg merdeka..., atau yg tertindas...
(AFOF, CWA, 200316).
(FB)

OH TUHAN

OH TUHAN
Oleh: A. Fuad Usfa
Sy merenung, kala sy msh kecil, hidup di alam Desa, traditional, radio pun jarang orang punya, punya sepeda ontel sdh begitu bangga..., kala menginjak usia remaja arus modernitas sdh mulai merambah Desa kami, radio sdh makin banyak yg punya, tape recorder, TV, sepeda motor pun dah masuk pula... Di perantauan aku hidup di kota, kebanggaan si anak Desa, dunia yg ku arungi berubah pula, adat budaya pun berbeda, pergaulan, aku pun mulai bergaul dg Budi, Stevanus, Wayan, Manurung, dst..., lalu aku mulai mengenal kawasan2 lain..., berbeda2... Kini usiaku sdh tak ter bilang muda lagi, ku tatap ke belakang sejak di saat ku masih kecil dulu..., Serentang perjalanan..., serasa jauh perbedaan itu... Kawan2ku dan orang2 lain berbeda..., dari perbedaan yg dekat hingga yg jauh..., salah kah perbedaan itu?, kalau salah lalu siapa yg harus disalahkan pula?, diantara yg berbeda itu siapakah yg senyatanya salah?, (--ter lepas dari menurut pandangan kita--), dan harus kah diperangi?. Tuhan Maha Bijaksana, Maha Pengasih, Maha Penyayang...
(FB)

Cahaya kasih

Oleh: A. Fuad Usfa
Ku berjalan di atas bumi ini, berjumpa beragam insan, tentu banyak yg tak ku kenal, kadang ku sempat menyapa kadang pun tidak, merekapun begitu... Dalam arung kehidupan aku tak mengerti mengapa aku tiba2 begini, dan tentu merekapun juga... "Setiap ku menyapanya selalu ku tanya pula", 'benarkah engkau?', mrk semua selalu menjawab, 'tentu benar', lalu kadang tak ku pedulikan..., karena aku tak punya otoritas utk itu..., di kejauhan ku tatap cahaya, lembut menyinari, lalu menelusup dalam kalbuku, ku ingat2, lalu ku ingat betul bahwa memang ia pernah hadir, namun awan kelabu lehitaman telah menutupinya, sebelum cahaya itu sempat bersarang di kalbuku seperti yg ku alami saat ini..., dan di kesunyian aku tanya tentang dia dg bisikan, dg lembut ia menjawab  'aku cahaya kasih', dg gemetar ku selimuti tubuhku, kengerian yg tak terperikan, krn kelelawar dan mahluk2 pecinta kegelapan bisa tiba2 dg liar menerkam dan mencabik2 jiwa raga ku..., ingin aku menjerit, namun hanya mampu berkata, 'ah, dasar'...
(AFOF 261014)
(FB)

HUKUM

Oleh: A. Fuad Usfa
TANPA HUKUM
Tanpa hukum hanya ada kekacauan...
HUKUM DAN KEHIDUPAN
Hukum satu kesatuan dari kehidupan...
HUKUM DAN KEMANUSIAAN
Hukum dirangkum untuk membina kehidupan manusia..., maka ia harus mengabdi pada kemanusiaan...
(FB)

URGENSI HUKUM

Oleh: A. Fuad Usfa
Bagaimanapun carut marutnya kondisi hukum..., namun hukum masih tetap dibutuhkan..., jangan sampai vakum satu detikpun, bila tak ingin melihat kehancuran...
(AFOF, Gosnells, jam 00, 21/22 Maret 2015)
(FB)

RESPON

Oleh: A. Fuad Usfa
Beragam respon yg diambil orang dalam menghadapi ideologi kebencian yg berujud terorisme (saya tegaskan..., ingat, terorisme, bukan teroris...), antara lain sebagaimana respon dari seorang ex-Muslim dari Mesir yang mengaku keluar dari Islam empat tahun lalu, menulis komentar “keras” di akun twitternya seperti ini: I left Islam 4 years ago. Islam is a major source of terrorism in the world today.
Ulama Azhar, Ahmed al Tayyeb mengeluarkan pernyataan bahwa waktunya telah tiba bagi dunia untuk bersatu menghadapi raksasa ini (terorisme), serta mengatakan pula bahwa tindakan seperti ini (terorisme) bertentangan dg prinsip2 agama, kemanusiaan dan peradaban.
Al Azhar telah berupaya dg sekuat tenaga melakukan perlawanan terhadap pemahaman keagamaan bertumpu pada kebencian yg bermuara pada terorisme dan membentengi negaranya dari segala upaya golongan yg menyeret negaranya ke arah itu.
(FB)

PERANG

Oleh: A. Fuad Usfa
Importir dan eksportir perang bersinergi..., kalau perang telah berkecamuk, sibuk mencari kambing hitam..., itulah tabiat mereka... Sesungguhnya berkecamuknya perang bukan karena diadu domba, melainkan oleh sebab memang dikendaki...
(FB)

BAHAGIA

Oleh: A. Fuad Usfa
Bahagia itu bersarang di hati, sama juga dengan sedih dan duka...
Bahagia itu personal, tak bisa digeneralkan, dibanding2 dg fenomina yg nampak, kita hanya mampu menangkap bayang, antara pasti dan tidak pasti...
Suatu ketika Imam Suprayogo, saat itu Pembantu Rektor I UMM, memimpin pertemuan dg rekan2 dosen, oleh sebab Aula kampus II sedang dikerjakan pembangunannya sehingga ketukan palu dari tukang yg sedang bekerja terasa mengusik jalannya pertemuan, lalu ia menyelingi dg kata, 'kita yg mungkin kata orang kita ini senang..., sy berpikir mungkin pak tukang itu lebih senang daripada kita hidupnya...' (-Intinya begitu, kalimat persisnya sy lupa-).
Pada puluhan tahun yang lalu, Buya HAMKA pernah berkisah, tentang persepsi seorang sufi dan dan orang umum di kota (-sekali lagi sy lupa ungkapan kata demi kata yg diungkapkan, namun sy ungkap dlm bentuk bahasa sy-), di suatu saat, di pinggir jalan seseorang berjumpa dg seorang sufi, lalu ia berpikir 'kasihan ia, berpakaian lusuh seperti badannya tak terurus'..., namun sebaliknya sang sufi berpikir 'kasihan ia, lelah mengumpulkan uang..., kasihan..., betapa hidupnya telah diperbudak oleh materi'.
Bahagia tidak bisa dibanding2 secara fisual, oleh sebab keberadaannya yg tersembunyi dan personal. Mungkin kita melihat orang sedang bertamasya, duduk di tepi pantai menikmati hidangan bawaannya, lalu kita membayangkan alangkah bahagianya mereka, padahal mungkin saja, dalam kepala mereka pusing menghitung2 berapa uang yg tidak harus dikeluarkan?. Satu prosen dua prosen pengeluaran uang dari seluruh kekayaannya dikalkulasi sedemikian rupa, betapa sayangnya ia pada hartanya, kalau mungkin tak ingin ia mengeluarkan namun bisa menikmati. Kita tentu tidak tahu, apakah mereka tipe orang yg seperti itu, dsb dsb.

Bahagia adalah menerima dan menikmati. Apapun  posisi kita, bila mampu menerima dan menikmati, bahagia akan bersama kita, bila tiada, bahagia akan menjauh.
Bahagia bukan harta, bahagia bukan kedudukan, bahagia bukan status sosial, walau tentu bahagia itu juga ada di situ, namun bukan hanya di situ, melainkan di mana2. Bahagia itu manakala kita bisa menerima dan menikmati, bahagia itu personal, dg menggunakan kata sifat bahwa kebahagiaan itu personal.
(FB)

TAFSIR

Oleh: A. Fuad Usfa
Tafsir adalah tetap tafsir..., tak ada tafsir yg sejatinya benar..., yg benar itu hanyalah obyek tafsir itu sendiri...
#Kebenaran tafsir itu hanyalah pada tafsirnya..., yaitu tafsir adalah tetap tafsir...
(FB)

ADAKAH YAAA

oleh: A. Fuad Usfa
Adakah orang yg berpikir, oleh sbb kita tak mau dipimpin oleh mereka, maka mari stop aliran listrik, dalam hal ini termasuk juga batrey..., maka dg sendirinya pula TV, video, radio, komputer, internet, HP..., dsb akan tak berfungsi, pom2 bensin pun akan stop, bahkan pertambangan minyak dan gas juga stop... Industri2 stop..., tak perlu pakai kendaraan sepeda, sepeda motor, mobil, kapal, pesawat..., dsb, industri2 pakaian dg menggunakan mesin, termasuk mesin jahit..., dsb dsb..., pendek kata stop semua itu..., karena itu produk mereka..., karena kita tak mau dipimpin oleh mereka... #Lalu kita kembali ke masa lalu... Itupun kita tak mau dipimpin oleh bos2 dari kalangan mereka...
Adakah yg berpikir seperti itu...?, logika berpikir konsisten namanya...
(FB)

WARNA WARNI KEHIDUPAN

Oleh: a. Fuad Usfa
Saya hanya berjalan, melihat, mendengar, merasa, dan tentu juga membaca..., ragam kehidupan insan... Latar belakang sy juga pernah menekuni ilmu sosial (Sosiologi), tentu terkait juga di dalamnya Antropologi... Ada suatu yg sy lihat, bahwa di balik setiap fakta ada yg tersembunyi... Kisah yg diunggah www.muslimoderat.com ini telah turut memperkaya timbunan2 yg ada dalam sel2 otak sy... Ragam dan ragam dalam kehidupan, sebagaimana juga alam semesta..., tidak hanya hitam putih...
(FB)

KEBEBASAN BERAGAMA

Oleh: A. Fuad Usfa
Kebebasan beragama adalah fitrah, sedangkan pilihan (---bahkan dipilihkan, kita tidak tahu apa2, tahu2 sudah dibilang beragama tertentu, dan yg lebih tepat lagi adalah istilah dipaksakan baik dalam tanda kutip ataupun tidak---) baragama adalah bentukan atau istilah yg sekarang sedang hangat yaitu ditularkan (jadi oleh sebab ditularkan) atau penularan...
(FB)

KOTA

Oleh: A. Fuad Usfa
Kota merupakan pusat berbagai aktifitas. Sebagai pusat, kota menjadi segala tumpuhan harapan perkembangan segala aktifitas manusia. Kota telah menjadi pusat acuan, dan mobilitas masyarakat perkotaan lebih tinggi daripada masyarakat pedesaan. Orang desa yang mobilitasnya tinggi tentu tak lain adalah produk atau manakala telah bersinergi dengaan dunia perkotaan, biasanya mereka menjadi agen produk perkotaan di desanya. Arus kemajuan teknologi telah berperan mempersempit jarak antara dunia perkotaan dan pedesaan, bahkan di beberapa Negara telah meleburnya. Manakala mobilitas masyarakat tinggi, maka kreatifitas akan menjadi tinggi pula, dengan demikian arus pembaharuan dan perubahan akan menjadi tinggi pula. Berbagai fasilitas akan lebih mudah dijumpai di kota, oleh sebab prioritas pembangunan akan dimulai dari kota untuk melayani berbagai kebutuhan masyarakat, hal tersebut disebabkan tuntutan masyarakat perkotaan lebih kompleks dan lebih mobil daripada masyarakat pedesaan.

Pada mulanya kota adalah merupakan pusat pemerintahan, lembaga-lembaga pendidikan pun dibangun untuk melayani kebutuhan terhadap tenaga birokrasi, dengan demikian kota menjadi pusat tumpuhan perhatian masyarakat, seiring dengan itu mobilitas masyarakat pun menyertai, maka itu sektor bisnis berkembang pula untuk melayani kebutuhan mereka. Ketinggian mobilitas, taraf hidup, gaya hidup, status sosial dan sebagainya telah begitu beragam yang lebih menghendaki berbagai pilihan atas barang dan jasa, sehingga dengan demikian pasar terbentuk dengan sendirinya. Selanjutnya keberadaan pasar itu sendiri telah menjadi obyek bisnis pula, maka dibangunlah pasar sebagai pusat perbenjaan hingga pada tingkat pasar-pasar modern.

Pusat perkotaan terbentuk di kawasan strategis, demikian pula berbagai lembaga yang terdapat di dalamnya, seperti perkantoran, pendidikan, transportasi, pasar, dan sebagainya.

Sebagai pusat, kota didatangi orang dari segala penjuru dan lapisaan, baik dari dalam maupun luar daerah dan luar negreri, dari kalangan intelektual, pemilik modal, buruh, seniman, beragam budaya dan keyakinan, dan sebainya, maka itulah kota lebih dinamik daripada desa. Sebagai konsekwensi dari semua itu maka dengan sendirinya uang akan lebih banyak berputar di kota yang dapat memicu kemajuan di segala bidang. Diantara dampak yang paling dirasakan pula adalah tingginya tingkat populasi, shingga tak jarang kota dirasakan tidak lagi memberi kenyamaanan sebagai tempat pemukiman, rumah berdempetan, bahkan di beberapa negara dan kawasan terdapat pemukiman kumuh ataupun gelandangan yang bertahan untuk hidup (survival), sementara kawasan luar perkotaan tetap dalam keadaan lengang.
(FB)

KAMBING HITAM

Oleh: A. Fuad Usfa
 'Sulut peperangan diantara kita..., terus kobarkan dan kobarkan..., dan satu yang pasti pertama kita temukan..., yaitu kambing hitam...'.
(FB)

ERA

Oleh: A. Fuad Usfa
Telah tiba era, lukisan2 tak bermakna, teks2 tak berjiwa..., nalar dan nurani hanya obyek2 kehendak yg terbius... Yaaa Ilahi Rabbi...
(FB)

PAGI SYAHDU

Oleh: A. Fuad Usfa
Pagi buta ku terbangun, sudah menjadi lagu dalam hidupku, sejak dulu...
Pagi ini pun juga begitu, walau nuansa tentu berbeda, oleh sebab tuntutan masa...
Pagi ini suara mesin pesawat udara menderu2, ganti berganti, deru mesin kendaraan darat pun demikian jua, saling berpadu dg suara kicau burung dan desir angin, serasa tiada mengganggu, malah bagai irama instrumen musik, yg saling berasukan secara serasi...
(FB)

AHOK

Oleh: A. Fuad Usfa
(-Terlebih dahulu yg perlu dipahami pada status sy ini, bahwa sy bukan pendukung Ahok sebagai Ahok, apalagi secara riil tuk memberi suara pada pemilihan DKI 1 tentu tidak sebab secara administratif itu ada koridornya, sy hanya mencoba memahami semangat yg ada dibaliknya-).

Ahok hanya seorang diri, namun tiada sendiri, ia seorang pembaharu, yg mengingatkan ku pada semboyan yg diusung2 oleh kawan2 kita yg pernah sy dengar, yg mengatakan Indonesia milik Allah...
(FB)

SEGORES EKSPRESI

Oleh: A. Fuad Usfa
Tak ada mahluk pemilik kebenaran, ijtihad adalah tetap ijtihat..., maka kedudukan hasil ijtihad tak dapat dibatalkan oleh hasil ijtihad..., fatwa adalah tetap fatwa, dari siapa dan lembaga apapun..., fatwa tak dapat dibatalkan dg fatwa...
Adapun yg paling utama bagaimana membina kedewasaan ummat dalam berpegang dan menyikapi pandangannya masing2...
Perilaku politik bukanlah parameter kebenaran..., sejarah telah membuktikan.... Isu yg masih segar, baru saja Sanusi yg sering mengusung isu agama telah terkena OTT... Sejak dulu perilaku politik tetap perilaku politik..., kita tak perlu menutup mata akan realitas ini..., kecuali kita hendak memperkosa dinamika dalam kehidupan...
Tak perlu kita seperti orang kecanduan, terbius, hingga nalar dan nurani terlena oleh kehendak nafsu politik (dalam arti luas) termasuk doktrin2 keagamaan.
(FB)

MISKIN-KAYA

Oleh: A. Fuad Ufa
Ada pemimpin kononnya 'tak punya apa2', mobil pun mobil tua..., kita memuji2nya..., setinggi langit..., tentulah kita tidak salah... Persoalannya, terdapat banyak orang miskin di sebelah menyebelah kita, ('kita juga'), bagaimana pandangan kita, bahasa body kita, terhadapnya, samakah kita memandang mereka sebagai sama saja dg si kaya?, bagaimana bahasa body kita saat kehadiran mereka di undangan, misalnya, di acara2 resmi..., dsb..., apakah kita telah memandang sebagai sama saja antara si kaya dan si miskin?. Itulah diantara sebab mengapa orang begitu haus akan kekayaan, sebab telah menjadi tradisi kita, bahwa kekayaan adalah lambang status sosial yg ampuh.
(FB)

PEMIMPIN-PEMIMPIN

Oleh: A. Fuad Usfa
Sy tak bermaksud membanding2kan, tapi patut lah kiranya menjadi renungan kita.

Di sini (Australia) dulu saat Kevin Rudd jadi Perdana Mentri, 'tahu2' pindah ke Julia Eileen Gillard..., tak ada riak politik yg mempengaruhi interaksi masyarakat kesehariannya... Kemudian daripada itu sampailah pada Tony Abbott jadi Perdana Mentri, juga sama dg saat Kevin Rudd..., 'tahu2' pindah ke Malcolm Turnbull, juga tak ada riak politik yg mempengaruhi interaksi masyarakat kesehariannya..., damai2 saja...
(FB)

KEBERAGAMAN

Oleh: A. Fuad Usfa
Keberagaman adalah fitrah, sedang sikap tindak pikir dan tindak batin kita adalah bentukan...

Terdapat dua alam yang melingkupi manusia, yaitu alam fitrah dan alam bentukan. Keberadaan kita tidak terlepas daripadanya, alam bentukan tidak terlepas dari pengetahuan kita, yang kemudian membentuk pemahaman, lalu aksi, lalu kebiasaan, dan menjelma menjadi sifat dan keperibadian, yang dari situlah terbentuknya kebudayaan hingga peradaban. Pengetahuan itu terdapat sumber-sumbernya, makin terdapat keberagaman sumber makin membentuk keberagaman pengetahuan, lalu keberagaman pemahaman, dan seterusnya. Persoalannya hanya pada aspek signifikansinya.

Alam bentukan mesti melalui pengajaran, pengajaran berlaku sejak kelahiran, bahkan sejak masih di alam kandungan. Pengajaran berlaku hingga akhir hayat. Pengajaran adalah transfer pengetahuan dan nilai dengan melalui berbagai sumber, termasuk pengalaman. Berdasar arus datangnya pengetahuan itu dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu yang disadari dan yang tidak disadari. Pengajaran bisa bermakna pula proses pembentukan, setiap hasil ajaran adalah bersifat bentukan, setiap bentukan tergantung pada siapa dan/atau di alam mana dibentuk hingga terbentuknya. Sebagaimana telah disebutkan di atas, maka persoalannya tergantunglah pada aspek signifikansinya.

Alam bentukan tak mungkin memaksa alam fitrah, keberagaman sebagai alam fitrah akan tetap abadi..., selama alam terbentang...
(FB)

DINAMIKA HIDUP

Oleh: A. Fuad Usfa
Hidup tidak selalu linier, berbagai hal terbantang di hadapan kita, datar, mendaki, menurun, tegap dan gagah, kulai, sandung, dan bergai pengalaman dalam arung kehidupan yang selalu membutuhkan jawaban. Bahwa, berbagai kepentingan telah berperan dalam mempola alam pikir, mentalitas serta sikap tingkah-laku manusia.
(FB)

MENGGAYUH MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN

Oleh: A. Fuad Usfa Eksistensi Tuhan Berbicara tentang Tuhan berarti berbicara suatu yang gaib, abstrak. Tidak bisa ditangkap dengan penca in...