Sunday, July 31, 2016

HUKUM

Oleh: A. Fuad Usfa
HUKUM
1. Aspek Materiil
H: Hukum itu
U: Untuk
K: Kemaslahatan
UM: Umat
2. Aspek Formil
H: Hakimilah
U: Untuk
K: Kemaslahatan
UM: Umat
Maka hati-hatilah dengan hukum, hindari kedzaliman atasnama hukum.
(FB)

PUPUSNYA KEPEKAAN

PUPUSNYA KEPEKAAN
Oleh: A. Fuad Usfa
Hari2 darah, hari2 darah, darah, darah, darah..., sejarah kita, dan masih dalam roda sejarah kita..., maka darah dan jiwa2 insan bagai seonggok mainan2 kecil..., kepekaan telah pupus tak berjejak..., di sana-sini kematian tak wajar sudah dianggap biasa..., jangankan yg jauh, para TKW (TKI) kita di negeri sana, di hadapan kita saja tak tergubris, malah yg kononnya sebagai tokoh2 kita sedang  sibuk mencari korban2 baru... Ironis memang, kepekaan telah pupus justru di tengah2 insan yg mendaulat dirinya sebabagai penganut ajaran penuh kasih..., yg ternyata sering hanya sekedar retorika... #semoga kita tidak termasuk dalam bagiannya...
(FB)

ANTI ASING

ANTI ASING
Oleh: A. Fuad Usfa
Saudara2 kita sudah banyak yang membingungkan tuh..., bagaimana tidak, mereka teriak2 anti asing anti asing, sampai jurus2 hoax dan fitnah sudah pada dikeluarin..., tapi anehnya menjadi pemuja2 dan penyanjung2 asing asing, sampai rela mati rasanya demi asing..., jadi ribut dengan dunia asing, diangkatnya tinggi2, meretas langit hingga ke alam uhrawi..., sedang negerinya yang dipijak, tanah air dan tumpah darah, tempat di mana rezki dikais, tempat nenek moyang yang melahirkannya, direndah2kannya hingga ke perut bumi... Sampai2 seakan sy tak mampu membedakan apakah mereka hidup di Turki, Timur Tengah, atau sekitar yg seperti itulah..., atau mereka hidup di alam mimpi...
Penjilat sejati pihak asing, namun berteriak anti asing..., tiyeng tiyeng..., ihik ihik..., :(
(FB)

JOKOWI VS ERDOGAN

Oleh: A. Fuad Ufa
IHIK IHIK, :(
Saya baca lagi berita lucu..., loh Jokowi kok dihadapkan dengan Erdogan..., emengnya gak ada kerjaan... Padahal  Jokowi riil hidup bersama2 mereka, Erdogan di Turki sana... #ini suatu realita, bahwa alam hayal itu memang luar biasa pengaruhnya...
(FB)

POKEMON DAN YAHUDI

POKEMON DAN YAHUDI
Oleh: A. Fuad Usfa
Pokemon.
Dimiliki oleh perusahaan permainan video Nintendo dan diciptakan oleh Satoshi Tajiri pada 1995.
Nama Pokémon merupakan nama romanisasi dari nama Jepang "Pocket Monsters" (Poketto Monsutā?).

Semangat kebencian diumbaaaar di mana2, kasihan orang Jepang jadi sasaran obyek kebencian mereka... Kata mereka Pokemon itu artinya 'Aku Yahudi'..., ihik ihik... #teganya teganya dikau..., kebohongan kononnya demi agama..., duuuuuuh Gusti...., ihik ihik..., :(
(FB)

TUKANG HASUT

KERJANYA TUKANG HASUT
Oleh: A. Fuad Usfa
Warga Poso sedang dihasut untuk dibenturkan dg Polisi..., diajari menjadi teroris... Kononnya teroris tak berTuhan, ternyata ihik ihik..., :( #dari dulu dan di mana saja memang begitu tabiatnya... #termasuk mengangkat isu PKI itu adalah bagian daripadanya..., ihik ihik..., :(
(FB)

MENGHINA YAHUDI DAN NASRANI

Oleh: A. Fuad Usfa
IHIK IHIK
Menghina Yahudi dan Nasrani begitu bersemangatnya..., tapi begitu melihat Bibel ketakutan luar biasa..., pada gusar..., tak mau membaca barang sedikitpun... #lalu dasar menghinanya dari mana?, wong ra ngerti kok menghina... #ternyata hanya dari hasutan dan hasutan aja tahunya..., ihik ihik..., :(
(FB)

DAH TABIAT

DAH TABIAT
Oleh: A. Fuad Usfa
Duuuh Gusti..., kerjanya memusuhi melulu..., binatang dimusuhi..., apa lagi binatang sih..., sesama manusia aja dimusuhi kalau tidak sama dengan dirinya, bahkan sudah sama pun masih tetap dimusuhi, oleh sebab masih belum bisa menerima kalau tidak persis sama dengan dirinya..., akhirnya yg terjadi peperangan terus menerus termasuk dengan saudaranya sendiri... Ini fakta...
Menghancurkan hasil peradaban dan pertumpahan darah seakan merupakan persembahan pada Tuhan..., atau memang seperti itulah pahamnya...
(FB)

THEOLOGI MAUT

THEOLOGI MAUT
Oleh: A. Fuad Usfa
Theologi Maut..., kata buya Maarif...
Santoso yg merupakan bagian kelompok teroris telah dilumpuhkan dalam keadaan tewas tertembak, kelompok umat yg mendukung eksistensi teror mengelu2kannya dg berbagai kultus propaganda, dari klaim mati shahid hingga berbau harum, dalam keadaan tersenyum, dan berbagai karangan2 hayali propaganda yg sudah biasa kita dengar, yg kali ini ada karangan propaganda baru, yaitu mayatnya dalam keadaan berkeringat. Sebetulnya apa yang terjadi terhadap sosok Santoso suatu yg yang biasa terjadi dalam kiprah umat Islam, dari dulu hingga kini, dan di mana saja... Haus darah dan kekuasaan bagian yg tidak bisa dilepaskan dari tradisi umat. Bius2 kehidupan sudah menguasai umat Islam sejak jaman dahulu. Ideologi Khawarij tak pernah tanggal dari jiwa dan otak mereka. Seakan Tuhan begitu bengisnya menghadapi keberagaman yg justru diciptakannya sendiri. Rahmatan lil 'alamin hanya sekedar bayang2 dalam alam retorika dan tak berbekas dalam kehidupan nyata. Indonesia telah menjadi bagian ajang target keberingasan kaum neo Khawarij atau yg semacamnya, tak hayal mana kala propaganda2 keberingasan telah menjadi bagian dari kehidupan yang disukai kalang kita, nalar dan nurani mereka telah mati. Kondisi seperti itulah kiranya yg dimaksudkan oleh buya Syafii Maarif sebagai theologi maut...
(FB)

KELEMAHAN SYETAN

KELEMAHAN SYETAN
Oleh: A. Fuad Usfa
Kasihan para syetan jaman kini..., kuasanya telah diambil oleh mereka... Suatu ketika syetan berencana membunuh orang BAIK SEJATI..., sang syetan geram melihat dia karena tak pernah membuat kekacauan di dunia..., untuk itu si syetan mencoba menggoda orang2 yg selalu MERASA DIRINYA BAIK (-jadi bukan baik sejati-), dan syetan mencoba membisikkan agar orang baik sejati itu difitnah dan kalu perlu dibunuh secara kejam..., tapi begitu si syetan mendekat, langsung sja orang yg merasa dirinya baik itu menghardiknya, 'pergi engkau, aku tahu apa yg harus aku lakukan, tak perlu mendekte aku, aku harus memfitnah dan membunuhnya, akulah sang pemegang ideologi kebencian itu..., dan tentu aku tahu pula bagaimana caranya menyucikan diriku dan pengikutku..., yaitu dg cara meneriakkan bahwa engkaulah pembuat kekacauan..., dan pada saat itu engkau takkan mampu membela dirimu wahai syetan..., karena manusia akan percaya kepadaku...
(FB)

PROPAGANDA

PROPAGANDA
Oleh: A. Fuad Usfa
Ada dua orang sekawan. Suatu ketika kawan yg satu bertanya pada kawan satunya, 'apa sih propaganda itu?', dan dengan tangkas si kawan menjawab, 'propaganda adalah menghalalkan yg tidak halal, menyulap kebatilan menjadi seakan kebenaran, pendek kata adalah bahwa propaganda adalah penipuan yang berbius, dan secara moral propaganda adalah perilaku mereka2 yg tidak bermoral'.
(FB)

SEMOGA..., AMIN...

SEMOGA..., AMIN...
Oleh: A. Fuad Usfa
Menyebarkan kebencian adalah bagian dari kerya mereka, sibuk mengarang dan mencari2 bagaimana cara menyebar kebencian dikalangan masyarakat dg tameng agama. Freddy pun yg jelas2 gembong narkoba digunakan, Nasron Wahid gara2 ada Wahidnya ditarik2 untuk dibentur2kan. Dasarnya adalah kebencian, sasarannya kebencian, di atas semua itu adalah ideologi kebencian. Ini adalah realita, dan ini bukanlah hal yg baru, sangat klasik, tapi banyak yg tidak menyadarinya... Semoga nalar dan nurani kita tetap jalan menghadapi realita seperti itu, amin.
(FB)

AHOK

AHOK
Oleh: A. Fuad Usfa
Apakah Ahok Warga Negara Indonesia?, kalau jawabnya iya, maka ternyata sama saja dg Rizik, Rizaldi, Tommy, Joko, dst... Siapa yg siap, maka saingilah Ahok, melajulah tuk meraih posisi sebagai Gubernur DKI secara gentleman, mengapa gusar?!, hingga menebarkan jurus2 fitnah dan kebencian yang sangat keji...?!. #Nasron Wahid pun punya hak2 konstitusi dan pemahaman keagamaan yg sama dg kita semua..., apa beda dia dg kita...?, lagi2 jurus finah dan kebencian yg sangat keji yg dikeluarkan oleh mereka2 itu..., :(
(FB)

AHOK DAN KANG YOTO

AHOK VS KANG YOTO
Oleh: A. Fuad Usfa
Nama kang Yoto (Bupati Bojonegoro) sempat naik kepermukaan untuk tampil sebagai calon Gubernur DKI Jakarta..., buya Maarif pun sempat mengomentari positif. Sayapun ikut berbangga hati, saya tahu persis dg kang Yoto, sebab sayapun lama berkawan dg kang Yoto... Insya Allah beliau adalah orang yg lapang dada, bukan orang yg ambisius haus kekuasaan, dan sy yakin beliau bukan hanya bisa dan mumpuni untuk bersaing hanya sekedar menuju kursi DKI1, melainkan juga sanggup untuk melangkah bersama Ahok tuk menuju surga. Insya Allah kang Yoto adalah orang yg legowo. Namun entah, kenapa suara2 yg sempat naik itu kini tak terdengar lagi.
(FB)

Saturday, July 16, 2016

PINDAH AGAMA

PINDAH AGAMA
Oleh: A. Fuad Usfa

PINDAH AGAMA
1. Pengantar
Saya membaca dan mendengar, bahwa si fulan telah pindah agama..., bahkan bukan hanya sekedar membaca dan mendengar dari orang lain melainkan sy pernah ngomong2 langsung dengan orang yang pindah agama.

2. Bukan Hal Baru
Perihal pindah agama bukanlah hal yang baru, hal itu sudah terjadi sejak jaman dahulu, bahkan juga ada yang pindah-pindah agama. Penyebabnya tentu banyak, ada yang dengan sukarela dan ada pula yang terpaksa, atau bahkan karena dipaksa. Sukarela, terpaksa atau dipaksa tentu akan dirasakan oleh yang bersangkutan, tapi bagi generasi berikutnya tak akan pernah dihiraukan, apakah kakek nenek buyutnya terdahulu menerima dalam keadaan suka hati ataukah menderita tak akan menjadi kepeduliannya, sebagai generasi baru mereka hanya akan menerima begitu saja agama warisannya itu, terlebih manakala menguntungkan, yg tentu saja yang dimaksud menguntungkan disini dalam kalkulasi duniawi. Lalu dibentuklah. Segala daya dan upaya dikerahkan untuk membentuk serta mengembangkan, dari hal yg  terjujur hingga yg terbohong, berbagai kejujuran dan manipulasipun dilakukan demi untuk itu, maka terjadilah sesuai yg dibentuk, lalu berlakulah pula hukum evolusi, kaedah bisnispun tak terkecuali menjadi bagiannya.

Generasi baru tak akan menggubris keadaan apa yg menyebabkan orang tua-orang tua mereka pindah agama, suka rela, terpaksa atau dipaksa. Atau dalam kasus (Irene ataupun Syaifuddin), mereka tak akan menggubris, apakah orang tua mereka telah mendapat perlakuan yang adil dari sesama, atau bahkan dari Tuhan ataukah tidak.

3. Sang Pendakwah
Kita sering dihebohkan dg berita2 bahwa si fulan telah pindah agama, bahkan bukan hanya sekedar pindah agama, melainkan mereka aktif menjadi pendakwah2 agama barunya itu, hal ini berlaku untuk agama apa saja, tak terkecuali, baik dari kalangan Islam, Kristen, hindu, dan seterusnya. Seperti Kiai Sadrah, yg nama kecilnya adalah Radin, kemudian setelah nyantri mendapat tambahan nama menjadi Radin Abas, dan setelah pindah agama Kristen mendapat nama baptis Sadrah. Belakangan ini ada Irene Handoyo, ada Syaifuddin Ibrahim, dan masih banyak yang lain lagi. Irene menjadi pendakwah Islam, sedang Syaifuddin menjadi pendakwah Kristen. Pada masa lalunya Syaifuddin telah mampu mengislamkan orang non muslim, setelah ia pindah agama Kristen telah mampu mengkristenkan orang Islam, bahkan konon  sangat spektakuler.

4. Pindah-pindah Agama
Bukan hanya sejedar pindah agama, melainkan pindah2 agamapun juga terjadi, banyak contohnya, bahkan di negeri kita belakangan ini banyak yg gusar, ternyata banyak diantara mereka yg pindah pada agama tertentu, dan sudah dipublikasikan, ternyata pindah lagi pada agama semula. menjadi gusar oleh sebab jumlahnya banyak.

5. Ironis
Ada juga yg pada saat awal ia pindah agama, maka kalangan agama barunya itu menyambutnya dg baik, bahkan mengelu-elukannya, disambutnya bagai pahlawan, seakan dikalungkannya anugrah kebesaran; namun setelah masa betikutnya ternyata berbeda pandangan dengannya, atau dg 'madzhabnya', maka dicaci makinyalah hingga ke akar2nya, disesat2kannya, dan bahkan disebutnya gadungan, palsu, penyusup, srigala berbulu domba, dan sebagainya.

6. Dua Keadaan
Dua keadaan yg dihadapi oleh orang yang pindah agama, dan ini terjadi pada agama apa saja, tanpa kecuali, yaitu di satu sisi ia telah menjadi orang yg sesat, sebab ia telah masuk pada keadaan yg gelap, padahal sebelum pindah agama ia benar-benar berada pada keadaan terang benderang, maka itu ia patut untuk dikasihani, sebab ia telah memilih neraka daripada sorga. Demikianlahlah pandangan orang2 darimana si pindah agama itu berasal. Maksudnya adalah, apakah ia berasal dari Islam, Kristen, Hindu, dst.
Namun dalam waktu yang bersamaan, persis dalam waktu yang bersamaan, tak terhalang sedetik pun, ia telah dinyatakan mendapat hidayah, terbebas dari kesesatan, ia telah masuk ke alam yg terang benderang setelah sebelumnya berada di alam yang penuh kegelapan, disambutnya ia dg penuh kegembiraan dan suka cita, sebab ia adalah termasuk golongan orang-orang ahli sorga, ia adalah termasuk golongan orang-orang sang pemenang; seperti itulah kalangan agama barunya menyambutnya, dan dirinya sendiri merasa lega dan bahagia menyambut yg disebutnya sebagai hidayah itu dan bersiap untuk menyongsong sorga.

7. Hal yang Pasti
Bagi kita yang tidak termasuk orang yang pindah agama, namun mesti menyadari bahwa tentu saja orang tua-orang tua kita, entah kapan mulainya, dari pihak mana, entah mereka dalam keadaan terpaksa ataukah suka rela kita tidak tahu, namun kita bisa memastikan bahwa mereka telah melakukan pindah agama, yang lalu diwariskan pada kita. tak tahulah kita ini obyek ataukah subyek.

8. Posisi
Bagi kita yang tidak termasuk orang yang pindah agama, seandainya kita berada pada posisi seperti Irene atau Syaifuddin, dan yang lai-lainnya kala sebelum pindah agama dan sekali gus, dalam waktu yang bersamaan tanpa ada jarak waktu sedetikpun, juga berada pada posisi saat (detik) kini, apa sikap kita?. Maksud saya jangan pisahkan antara saat yang lalu dg (sekali gus) saat ini (secara bersamaan).

(AFOF, Perth WA, 17 Juli 2016)
(FB)

PINDAH AGAMA

PINDAH AGAMA
Oleh: A. Fuad Usfa

PINDAH AGAMA
1. Pengantar
Saya membaca dan mendengar, bahwa si fulan telah pindah agama..., bahkan bukan hanya sekedar membaca dan mendengar dari orang lain melainkan sy pernah ngomong2 langsung dengan orang yang pindah agama.

2. Bukan Hal Baru
Perihal pindah agama bukanlah hal yang baru, hal itu sudah terjadi sejak jaman dahulu, bahkan juga ada yang pindah-pindah agama. Penyebabnya tentu banyak, ada yang dengan sukarela dan ada pula yang terpaksa, atau bahkan karena dipaksa. Sukarela, terpaksa atau dipaksa tentu akan dirasakan oleh yang bersangkutan, tapi bagi generasi berikutnya tak akan pernah dihiraukan, apakah kakek nenek buyutnya terdahulu menerima dalam keadaan suka hati ataukah menderita tak akan menjadi kepeduliannya, sebagai generasi baru mereka hanya akan menerima begitu saja agama warisannya itu, terlebih manakala menguntungkan, yg tentu saja yang dimaksud menguntungkan disini dalam kalkulasi duniawi. Lalu dibentuklah. Segala daya dan upaya dikerahkan untuk membentuk serta mengembangkan, dari hal yg  terjujur hingga yg terbohong, berbagai kejujuran dan manipulasipun dilakukan demi untuk itu, maka terjadilah sesuai yg dibentuk, lalu berlakulah pula hukum evolusi, kaedah bisnispun tak terkecuali menjadi bagiannya.

Generasi baru tak akan menggubris keadaan apa yg menyebabkan orang tua-orang tua mereka pindah agama, suka rela, terpaksa atau dipaksa. Atau dalam kasus (Irene ataupun Syaifuddin), mereka tak akan menggubris, apakah orang tua mereka telah mendapat perlakuan yang adil dari sesama, atau bahkan dari Tuhan ataukah tidak.

3. Sang Pendakwah
Kita sering dihebohkan dg berita2 bahwa si fulan telah pindah agama, bahkan bukan hanya sekedar pindah agama, melainkan mereka aktif menjadi pendakwah2 agama barunya itu, hal ini berlaku untuk agama apa saja, tak terkecuali, baik dari kalangan Islam, Kristen, hindu, dan seterusnya. Seperti Kiai Sadrah, yg nama kecilnya adalah Radin, kemudian setelah nyantri mendapat tambahan nama menjadi Radin Abas, dan setelah pindah agama Kristen mendapat nama baptis Sadrah. Belakangan ini ada Irene Handoyo, ada Syaifuddin Ibrahim, dan masih banyak yang lain lagi. Irene menjadi pendakwah Islam, sedang Syaifuddin menjadi pendakwah Kristen. Pada masa lalunya Syaifuddin telah mampu mengislamkan orang non muslim, setelah ia pindah agama Kristen telah mampu mengkristenkan orang Islam, bahkan konon  sangat spektakuler.

4. Pindah-pindah Agama
Bukan hanya sejedar pindah agama, melainkan pindah2 agamapun juga terjadi, banyak contohnya, bahkan di negeri kita belakangan ini banyak yg gusar, ternyata banyak diantara mereka yg pindah pada agama tertentu, dan sudah dipublikasikan, ternyata pindah lagi pada agama semula. menjadi gusar oleh sebab jumlahnya banyak.

5. Ironis
Ada juga yg pada saat awal ia pindah agama, maka kalangan agama barunya itu menyambutnya dg baik, bahkan mengelu-elukannya, disambutnya bagai pahlawan, seakan dikalungkannya anugrah kebesaran; namun setelah masa betikutnya ternyata berbeda pandangan dengannya, atau dg 'madzhabnya', maka dicaci makinyalah hingga ke akar2nya, disesat2kannya, dan bahkan disebutnya gadungan, palsu, penyusup, srigala berbulu domba, dan sebagainya.

6. Dua Keadaan
Dua keadaan yg dihadapi oleh orang yang pindah agama, dan ini terjadi pada agama apa saja, tanpa kecuali, yaitu di satu sisi ia telah menjadi orang yg sesat, sebab ia telah masuk pada keadaan yg gelap, padahal sebelum pindah agama ia benar-benar berada pada keadaan terang benderang, maka itu ia patut untuk dikasihani, sebab ia telah memilih neraka daripada sorga. Demikianlahlah pandangan orang2 darimana si pindah agama itu berasal. Maksudnya adalah, apakah ia berasal dari Islam, Kristen, Hindu, dst.
Namun dalam waktu yang bersamaan, persis dalam waktu yang bersamaan, tak terhalang sedetik pun, ia telah dinyatakan mendapat hidayah, terbebas dari kesesatan, ia telah masuk ke alam yg terang benderang setelah sebelumnya berada di alam yang penuh kegelapan, disambutnya ia dg penuh kegembiraan dan suka cita, sebab ia adalah termasuk golongan orang-orang ahli sorga, ia adalah termasuk golongan orang-orang sang pemenang; seperti itulah kalangan agama barunya menyambutnya, dan dirinya sendiri merasa lega dan bahagia menyambut yg disebutnya sebagai hidayah itu dan bersiap untuk menyongsong sorga.

7. Hal yang Pasti
Bagi kita yang tidak termasuk orang yang pindah agama, namun mesti menyadari bahwa tentu saja orang tua-orang tua kita, entah kapan mulainya, dari pihak mana, entah mereka dalam keadaan terpaksa ataukah suka rela kita tidak tahu, namun kita bisa memastikan bahwa mereka telah melakukan pindah agama, yang lalu diwariskan pada kita. tak tahulah kita ini obyek ataukah subyek.

8. Posisi
Bagi kita yang tidak termasuk orang yang pindah agama, seandainya kita berada pada posisi seperti Irene atau Syaifuddin, dan yang lai-lainnya kala sebelum pindah agama dan sekali gus, dalam waktu yang bersamaan tanpa ada jarak waktu sedetikpun, juga berada pada posisi saat (detik) kini, apa sikap kita?. Maksud saya jangan pisahkan antara saat yang lalu dg (sekali gus) saat ini (secara bersamaan).

(AFOF, Perth WA, 17 Juli 2016)
(FB)

Saturday, July 9, 2016

BERDOA ATAU MENGGIRING TUHAN

BERDOA ATAU MENGGIRING TUHAN
Oleh: A. Fuad Usfa
Sy banyak membaca doa2 di jejaring sosial..., tapi isinya kok sepertinya hendak menggiring Tuhan... #dampak politik...
(FB)

PUASA DAN INDIKATOR

PUASA DAN INDIKATOR
OLEH: A. Fuad Usfa
Pada bulan puasa syetan pada diikat... Kalau ternyata sikap tindak kita (atau lebih luas lagi, suatu kaum) ternyata sama saja antara di saat bulan puasa dg yg bukan, berarti indikasi memang karena peribadinya, dan syetan sudah lepas tangan... Ihik ihik..., :(
(FB)

SEMBAHYANG PAKAI KAOS KAKI

Respon
SEMBAHYANG PAKAI KAOS KAKI
OLEH: A. Fuad Usfa
Sembahyang pakai kaos kaki ya diributin..., sy dari dulu melakukannya..., dan orang2 di sini juga biasa..., terlebih lagi bila musim dingin...
Persoalannya adalah:
1. Nafsu membikin fitnah sangat kuat..., #sang pembawa kayu bakar...
2. Persoalan konsep tentang sepatu dan kaos kaki..., karena si pembuat berita kaos kaki yg dipakainya selalu kotor dan berbau tidak sedap..., maka disimpulkan lah hal itu berlaku bagi siapa saja...
3. Ihik ihik..., :(
#Hari2 fitnah...
(FB)

KORUPSI BERBUSANA INDAH

KORUPSI BERBUSANA INDAH
Oleh: A. Fuad Usfa
Pernah di masa lalu, di masa Orde Baru, korupsi disambut dengan tangan terbuka..., digunakanlah bahasa yang bagus sebagai ligitimasi (pembenar), yaitu luaran, ceperan, tempat basah, dan lain lain, dan banyak sekali orang mendambakannya, tiada tersembunyi, tiada pula tabir suatu apapun. 'Mahluk' ini pernah menjadi idola, orang yang duduk bangga, keluarga dan sanak kerabat bangga, tetangga bangga, sebut lagi yang lain, turut berbangga. Tiada usik apapun. Luaran, ceperan, tempat basah..., sebut lagi yang lain..., pendek kata, merdeka.
(FB)

HIKMAH PUASA

HIKMAH PUASA
Oleh: A. Fuad Usfa
'Salahsatu hikmah puasa adalah agar kita merasakan bagaimana merasakan penderitaan fakir miskin...', begitulah diantara rentetan kalimat yg selalu kita dengar...
Coba kita cerna sedikit saja kalimat itu..., betulkah...?, ihik ihik...,:(

Faktanya kita2 yg puasa siang harinya berhaus dan berlapar, kita tunjuk2kan pada orang lain, orang lain pun harus mengikut selera kita yaitu dg dalih harus menghormati (-ini telah menunjuk pada membangun status sosial, betapa tingginya status sosial mereka, dan ini yg tak dimiliki oleh kaum fakir miskin-), penghormatan tersebut termasuk dg pemaksaan-pemaksaan... Begitulah di siang hari...

Begitu masuk malam hari, mulai beduk berbunyi, berpesta ria di mana2, macam2 hidangan tersedia di rumah2, bahkan hingga tak habis termakan..., di restauran2 makan besar bergelar2..., buka puasa bersama yg segala menu tersedia di sana, berpesta bersama para pimpinan2 digelar oleh berbagai lembaga dan instansi... Boro2 ikut merasakan perihnya fakir miskin..., ihik ihik..., :(

Namun kalimat itu masih tetap bergema di mimbar2, dan kita semua mendengarkannya dg khusyu' dan mengangguk-angguk..., penceramahnyapun dari kalangan mereka dan yg juga ikut berbuka bersama...
Merasakan penderitaan fakir miskin pun tentu tak pernah dirasakan, dan hanya sekedar retorika..., Ihik ihik..., :(
(FB)

BUAH SI MALAKAMA

BUAH SIMALAKAMA
Oleh: A. Fuad Usfa
Dilema2 banyak terjadi dalam kehidupan manusia..., bagai buah simalakama kata peribahasa, hendak dimakan mati ayah, tak dimakan mati ibu...
Dalam melihat kondisi muslim Rohingnya seperti itu juga..., sebab yg terjadi terhadap nasib kaum muslim bukan hanya di Rakhina Mianmar saja, melainkan terjadi di negeri2 muslim juga, perhatikan kondisi2 di timur tengah, bagai lingkaran setan tak ada ujung..., belakangan ini yg sedang mengganas di Yaman dan Suriah, arus pengungsi ke berbagai penjuru dunia... Bom bom meletup di mana2...'. Banyak diantara kita yg kebingungan untuk mencari solusi..., sebab satu sisi mengharapkan adanya kedamaian, sedang di sisi lain genderang perang terus ditabuhkan tak henti2nya..., termasuk dari kalangan kita di Indonesia...

#perang adalah puncak keganasan manusia...
(FB)

PALSU

PALSU
Oleh: A. Fuad Usfa
Ada vaksi palsu ada berita palsu... Berita2 palsu begitu mudahnya dishare2, yg penting sesuai dg selera..., hantam saja bagi2 untuk semua..., supaya semua ikut berpalsu2 ria..., bahkan yg lebih mereka pentingkan adalah palsunya berita tak apa, kalau perlu yg lebih utama adalah riilnya perang..., ihik ihik..., #menyedihkan...
(FB)

PASUTRI PEMBUAT VAKSIN PALSU

Pembelajaran
PASUTRI PEMBUAT VAKSIN PALSU DAN SEMBAHYANG
Oleh: A. Fuad Usfa
Sy membaca bahwa pembuat vaksin palsu dikenal rajin shalat... Telah latah dalam masyarakat kita, bahwa simbol2 itu betapa bermakna tiada tara..., orang2 begitu terperangkap dg simbol2..., simbol adalah permukaan, namun telah diangkat derajatnya menjadi inti, sebagai roh segalanya...

Mengait2kan pembuatan vaksin palsu dg sembahyang itu tidak konteks... Sembahyang yg kita lakukan di tengah2 khalayak ramai adalah memuat makna simbol, simbol ketaatan, pengabdian pada Tuhan, sedang pembuatan vaksin (dhi, palsu) adalah perilaku ekonomi (dhi, yg curang). Tentu beda... Tak bedanya juga dg para koruptor... Kita selalu digiring2 ke alam hayal yg tentu tak dapat diukur, memutlakkan keberadaan alam khayal kita, kita tak mau untuk berpijak di bumi, selalu digiring pada alam yg abstrak tanpa ujung...

Dari hal itu sy bisa memahami mengapa orang2 sibuk mengkait2kan..., selalu mengkait2kan... Sesungguhnya pembuatan vaksin palsu dan sembahyang tidak ada kaitannya, walau tentu bisa dikait2kan, dan itu sangat mudah dilakukan oleh siapa saja..., jalannya gampang saja, dan sangat sangat sangat dan sangat gapang, yaitu jalan normatif..., tinggal menambahi dg bumbu yg sangat sedap..., menina bobokkan orang yg malas berpikir dan yg terbius... Sama halnya juga mengait2kan antara sembahyang dan prestasi di bidang olahraga misalnya yg juga diumbar2 di media2 sosial kita..., (baca ulang tatkala Rio siap2 berlaga misalnya)..., olahraga persoalan bakat..., bakat bisa dibina dg berbagai faktor pendukung, termasuk finansial tentunya..., ini bisa diukur... Tapi orang2 kita latah, dikait2kannya dg keberagamaan kita..., lalu membikin spikulasi2 yg tak mungkin dapat diukur, kalau meleset tinggal mencari pembenaran, tentu yg demikian itu sangat sangat sangat dan sangat mudah dilakukan oleh siapa saja... Kalau ketepatan berhasil disebutnyalah sebagai bukti kebenaran..., lalu diumbar2kan... Itu tidak ada kaitannya, kalau itu dipahami sebagai keterkaitan tentu orang lainlah yg lebih benar, sebab mereka lebih mendominasi, di bidang olah raga apa saja... Demikian pula di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang menigerial..., dll... Dari sini pulalah saya bisa memahami mengapa kita begitu mahir sebagai ahli klaim...
(FB)

MENGGAYUH MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN

Oleh: A. Fuad Usfa Eksistensi Tuhan Berbicara tentang Tuhan berarti berbicara suatu yang gaib, abstrak. Tidak bisa ditangkap dengan penca in...