Oleh: Aba
Manakala hendak masuk waktu shalat, atau telah masuk waktu shalat, sedang makanan telah siap dihidangkan di hadapan kita, entah acara apalah…, entah dalam bentuk prasmanan, lesehan atau apalah…,sering muncul pertanyaan ‘makan dulu ataukah shalat dulu…?!’. Kawan-kawan di Indonesia (baca: di Malang) biasanya dengan nada bercanda, pertanyaan tersebut selalu dijawab dengan pertanyaan juga, yaitu ‘mana yang mesti kita pilih, makan ingat shalat ataukah shalat ingat makan…?!’, dalam hal ini yang bermain adalah logika. Bukan hanya di Malang saja pertanyaan yang sama muncul, yang aku tahu diberbagai kawasan, termasuk juga di Australia. Biasanya pertanyaan tersebut muncul oleh sebab waktu yang tanggung-tanggung.
Berkenaan dengan itu Ash Shiddieqy mengutarakan, bahwa diantara para ulama ada yang mengatakan ‘makan dulu kalau sudah lapar walaupun ke luar waktu’, dengan dasar, bahwa khusu’ itu ruhhusshalah. (ash Shiddieqy:170).
Referensi:
Ash Shiddieqy, TM. Hashbi, Prof. Dr., 1986, Pedoman Shalat, Bulan-Bintang, Jakarta, cet. ke-15
No comments:
Post a Comment