Oleh: Aba
Introspeksi diri bermakna bercermin diri, menghitung diri, sebelum melihat, menghitung, sibuk dalam mengorek-ngorek kekurangan orang lain, padahal bisa jadi dirinya adalah sama saja dengan mereka yang dibidiknya itu, bahkan melebihi lagi, atau bahkan orang yang dibidiknya itu bersih dari apa yang dibidikkannya. Kata peri bahasa Arab, ‘Unta tidak pernah melihat punggungnya yang bungkuk, tetapi kebungkukan saudaranya selalu di depan matanya’, kata Mohandas K Gandhi, ‘orang yang mencari-cari kesalahan orang lain adalah orang yang buta terhadap kesalahannya sendiri’. Bahkan ada yang lebih berabe lagi, yaitu dengan mencari kambing hitam, maksudnya menjadikan orang lain sebagai pelimpahan kesalahan, dengan maksud untuk menutupi kesalahannya.
Dalam kitab suci Al Qur’an Al Karim, Allah telah berfirman, yang maknanya kurang lebih demikian: ‘Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lainnya’. (Q:S:49:12). DifirmankaNya pula. ‘Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) itu lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olokkan), dan janganlah pula wanita-wanita lain (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diolok-olokkan) lebih baik daripada wanita-wanita yang mengolok-olokkan, dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri’**).(Q:S:49:11). **)Maksudnya adalah mencela sesama mukmin, sebab orang-orang mukmin seperti satu badan. Telah bersabda Rasulullah SAW, bahwa ‘musli8m yang satu adalah bersaudara terhadap muslim yang lainnya, oleh karena itu ia tidak boleh menghianati, mendustakan dan membiarkannya. (Diriwayatkan oleh Turmudzi).
No comments:
Post a Comment