Tulisan/sajian ini ku persembahkan buat para pemimpin Malaysia dan rakyatnya, serta kaum Melayu pada umumnya, sekedar untuk menunjukkan sebagian kreasi ‘duta bangsa’nya di Western Australia, khususnya dalam menyokong keberhasilan Malaysia sebagai ‘Tamu Bangsa’ dalam event Perth Royal Show 2011, sebagai suatu kenangan manis.
<!--[if !supportLists]--> 1. Perth Royal Show
Di Australia Barat terdapat acara yang digelar dalam setiap tahun, yaitu bertepatan pada masa liburan musim semi, acara tersebut bernama ‘Perth Royal Show’. Perth Royal Show merupakan acara yang yang sangat popular dan bergengsi, yang diadakan oleh The Royal Agricultural Soceity of Western Australia. Acara ini di adakan di suatu area yang luas, terdiri dari area terbuka, serta dalam ruangan-ruangan permanen dan temporer, di hamparan tanah dan lantai serta panggung-panggung, area ini bernama ‘Show Grounds’. Suatu perhelatan besar dengan kehadiran manusia yang tumpah-ruah, dari segala lapisan, usia, serta negeri hadir dalam setiap harinya.
Perth Royal Show digelar dalam satu minggu, untuk kali ini dimulai pada tanggal 1 hingga 8 Oktober. Acara ini adalah merupakan momen (moment) bisnis, promosi, hiburan, rekreasi, budaya, dan kesetaraan. Berbagai macam produk bisnis, beragam permainan anak, serta beragam atraksi ditampilkan. Dalam momen ini disediakan satu area untuk pengenalan budaya dan produk bisnis Negara lain yang merupakan Tamu Bangsa (Guest Nation), program ini disebut ‘Guest National Program’. Pada tahun ini sebagai Tamu Bangsa adalah Malaysia. Pada tahun 2005 Malaysia juga telah menjadi Tamu Bangsa di event yang sama, yang disusul Jepang pada tahun 2006, Indonesia pada tahun 2007, adapun tahun lalu, yaitu pada tahun 2010 adalah Croatia. Kesempatan seperti ini adalah merupakan peluang yang teramat baik untuk mengenalkan dan mempromosikan segala keunggulan Negara dan bangsanya, sebagai momen untuk menunjukkan kometmen kesetaraan dan rasa persahabatan yang kuat antar bangsa-bangsa di dunia. Guest National Program ini adalah merupakan salah satu bentuk nyata dari kometmen Australia untuk mewujudkan kebijakan multicultural.
&l!--[if !supportLists]--> 2. Malaysia Selayang Pandang
Sebagaimana telah kita pahami bersama, bahwa Malaysia merdeka pada 31 Agustus 1957. Tidak sedikit hal yang harus dihadapi dalam upaya menata Negra dan bangsanya menuju kearah kemajuan. Berbagai kemelut di dalam negri dan berhadapan dengan Negara-negara luar, baik di bidang Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan maupun keamanan, yang setapak demi setapak telah ditapakinya dengan penuh kearifan.
Era dasa warsa tujuh puluhan hingga awal dasa warsa delapan puluhan adalah era yang mengantar kemajuan di segala bidang. Booming minyak dijadikan sebagai dasar pembinaan arah kebijakan nasional yang ternyata sangat tepat dalam membina kemajuan Negara dan bangsanya. Gonjang-ganjing politik di tingkat kepemimpinan sangat terbina dengan baik dan arif, khususnya sejak paruh dasa warsa enam puluhan hingga saat ini, sehingga stabilitas nasional tetap terjaga dengan sangat baik. Maka itu tak hayallah bilamana Malaysia telah mampu membangun di segala bidang.
Era dasa warsa Sembilan puluhan hingga saat ini Malaysia telah mampu menunjukkan pada bangsa-bangsa di dunia sebagai Negara yang mempunyai kemampuan membangun Negara dan bangsanya sebagai Negara yang mampu mengemban amanat kemoderenan, Negara yang stabil dan terus bergerak kearah kemajuan dengan sangat signifikan serta berwawasan kemanusiaan.
Kemajuan pembangunan dan stabilitas telah menjadi salah satu ekon yang ditampilkan dan dikenal luas di berbagai Negara. Kehadiran putra-putri bangsanya di berbagai Negara ternyata telah turut pula berperan secara signifikan dalam meyakinkan akan eksistensinya. Diperkirakan sekitar 20.000 warga Malaysia di Australia Barat.
<!--[if !supportLists]--> 3. <!--[endif]-->Malaysia Pavilion
Malaysia Pavilion adalah sebuah stand untuk Malaysia sebagai Tamu Bangsa, yaitu di sebuah aula (hall) yang luas, aula Ellie Eaton, dalam perkiraan penulis luas aula tersebut sekitar 2000m2, di bagia depan terdapat dua pintu yang menganga lebar, sekitar tiga meter dari pintu terdapat pelaminan, disamping pelaminan terdapat sebuah meja dengan taplak meja batik, di atas meja itu terletak sebuah ‘kongkak’ dilengkapi dengan klereng sebagai biji permainannya dan dua buah kursi yang saling berhadapan, sehingga telah tersiapkan bagi sesiapa yang hendak mencoba bermain. Di arah bagian belakang pelaminan berkitar memenuhi ruangan terdapat berbagai stand untuk berbagai produk bisnis Malaysia dipajang, yang pada event kali ini sebanyak tiga puluh tiga usahawan Malaysia dilibatkan, bagian sisi kanan bersebelahan (-menghadap arah-) pelaminan terdapat stand ‘Tourism Malaysia’ yang menyediakan berbagai brosur, bagian arah belakang (-menghadap arah pintu-) terdapat panggung, di panggung ini berbagai atraksi ditampilkan, adapun sebelah kanan panggung terdapat cafe yang menyediakan berbagai macam hidangan melayu yang sedap-sedap. Di luar aula juga terdapat stand cafe/restoran Melayu yang telah eksis di Perth Raya, seperti ‘Bunga Raya Satay’, ‘D’Tandoor Restaurant’, ‘Makan2 Cafe’, ‘Insan’s Cafe’, serta ‘Dapurku Cafe’, yang semuanya menyediakan hidangan Melayu yang sangat sedap, tentu semua itu telah dikunjungi oleh berbilang bangsa.
Malaysia Pavilion dibuka secara bersama oleh Pengerusi Perbadanan Pembangunan Perdagangan Luar Malaysia, Datuk Mah Siew Keong; Konsul Jendral Malaysia, Hamidah Ashari; Mentri Pemakanan Pertanian dan Perhutanan Australia, terry Redman; serta Presiden Persatuan Pertanian, Hugh Harding. Turut hadir dalam peresmian, Mentri Besar Perlis, Datuk Seri Dr. Md. Isa Sabu; Pengerusi Jawatankuasa Perdagangan dan Induistri, Sain dan Teknologi dan Perhubungan Antar Bangsa Perlis, Datuk Seri Diraja Syed Razlan Syed Putra Jamalullail beserta istri, Datin Seri Sharipah Hishmah Sayed Hasham; serta Presiden Usahawan Makanan dan Industri Asas Tani Sdn. Bhd. (Komita), Sheikh Ahmad Dasuki Sheih Mohammad. (utusan.com.my bertanggal 3-10-2011).
Panggung
Panggung adalah suatu tempat khusus untuk tampil dalam suatu atraksi, dan panggung dibuat pada posisi lebih tinggi daripada lantai dasar, hal tersebut dimaksudkan agar orang-orang yang bermaksud menonton dapat menontonnya dengan jelas hingga penonton yang paling belakang.
Sebagaimana telah disebutka di atas, bahwa dalam arena Malaysia Pavilion terdapat panggung, dan panggung tersebut terhitung mungil yang dihias dengan sangat cantik, latar panggung dihias dengan gambar ekon Malaysia, lengkap dengan bendera yang berkibar di bagian sisi kanan panggung, semua tersaji dengan sempurna. Hari-hari diadakan kuis dengan pertanyaan yang ringan-ringan saja, bagi warga melayu, dan ternyata nampak ringan pula bagi bangsa manca Negara, terbukti tak ada pertanyaan yang tidak terjawab, suatu misal si pembawa acara menunjukkan sarung, lalu ditanyakan, apa ini dalam bahasa melayu?, dan yang bisa menjawab mesti maju ke atas panggung, lalu ditanya nama, asal, pernah ke Malaysia apa belum, kalau pernah ke mana saja, dan apa kesannya, dan sebagainya. Walau pertanyaan sedarhana, namun si pembawa acara telah mampu menggiring penonton menjadi sangat tertarik yang menjadikan acara menjadi meriah, diiringi irama musik dengan selang-seling. Sang pembawa acara sangat begitu lihai dalam menggiring semangat kejiwaan penonton, sehingga tepuk tangan, nyanyian gembira-ria, yang dengan demikian berbagai keriangan dan keakraban tercipta. Jawaban-jawaban kuis seperti ‘sarung’, ‘batik’, ‘Kuala Lumpur’, dan sebagainya mengalir dari orang-orang berkulit putih, rambut pirang (blonde), dari kalangan tua, muda, anak-anak, laki-laki, perempuan, semua berpartisipasi, menyanyi dan berjoget Melayu bersama di atas panggung dengan di beri contoh oleh panitia yang diikuti bersama oleh pengunjung dengan sangat antusias dan senang hati. Dengan demikian semangat kebersamaan tercipta, kedamaian ditawarkan di event ini untuk menunjukkan bahwa kedamaian memang riil ada di negara Malaysia.
Hari-hari selama satu minggu acara tari Melayu (Malay dance) ditampilkan pula, pimpinan (leader) group tari ini telah mampu menghimpun putra/putri Melayu dalam suatu aktifitas menghidup dan menggairahkan seni tari Melayu di Perth Raya, dan telah dikenal secara populer serta telah tampil dalam bergai event dan kawasan. Ia adalah sosok 'duta bangsa' Melayu yang gigih dalam melakukan pembinaan dalam seni tari Melayu di bilangan Western Australia, ia juga turut tampil di atas panggung dalam menunjukkan kepiawaiaannya. Berbagai tarian telah ditampilkan dalam event Perth Royal Show yang mendapat sambutan positif dan meriah dari berbilang bangsa yang telah mengunjungi Malaysia Paviliun yang dikemas secara sangat menarik hati. Selain seni tari Melayu tradisional, juga ditampilkan seni tari silat, suatu seni kolaborasi antara jurus pencak silat dengan Nasid, nampaknya seni tari ini adalah merupakan seni tari Melayu kreasi baru. Adalah suatu kebanggan bagi Malaysia dan kalangan Melayu pada umumnya telah mempunyai putra-putri bangsa yang telah mampu mengembangkan seni budaya Melayu di luar negeri, dalam hal ini di Australia, sebagai duta bangsa, walau mereka telah menjadi warga Negara Australia sekalipun, sekali gus untuk menunjukkan bahwa kedamaian dalam tari adalah pula harapan kedamaian dalam membina hubungan antar bangsa, kedamaian dunia. Selain daripada itu juga tampil seni ‘Kompang’ yang telah merupakan bagian daripada seni budaya Melayu yang telah terbina secara turun temurun, serta ditampilkan pula seni adat penganten dalam masyarakat Melayu.
Semua dikemas secara menarik hati, dalam masa yang tidak lama, hanya dalam masa satu minngu. Walau begitu, suatu harapan kita semua, tentunya, semoga kenangan itu akan tetap bersemayam dalam kenangan di hati para pengunjung hingga di akhir hayatnya. Selain itu pula, tentu harapan kita semua, Kerajaan Malaysia dan segenap rakyatnya dapatlah kiranya selalu memberi sokongan (support) bagi duta bangsanya yang terus berkreasi walau telah berada di luar negeri. Harapan kita semua pula, semoga terciptalah persahabatan dan perdamaian untuk seluruh bangsa-bangsa di dunia, damai..., bagai kedamaian irama seni...
Khususnya kepada Konsulat Jendral Malaysia di Perth Western Australia diucapkan 'Selamat dan Sukses'.
Western Australia, Paruh Musim Semi 2011
No comments:
Post a Comment