Dalam masa yg cukup lama aku pernah terjerat dalam pandangan normatif, ciri utama pandangan ini adalah hanya aku dan pihak kita yang benar, dan yg lebih parah lagi adalah ialah yg berhak untuk hidup, di luar kita adalah salah, lebih parah lagi harus kita lawan dan nyahkan..., kita tak mau menerima pandangan orang lain, namun orang lain itulah yg harus menerima pandangan kita...
Kemuadian aku berpikir, ini adalah suatu sikap kesombongan, kita telah mendaulat diri kita menjadi tuhan ('t' kecil).
Kalau diri kita boleh dan berhak menentukan pandangan kita, termasuk untuk tidak menerima pandangan orang lain, mengapa orang lain tidak boleh dan (bahasa gamblangnya) tidah berhak menentukan pandangan mereka termasuk utk menerima atau tidak menerima pandangan kita (orang lain)...?!.
Aku jadi sedih menyaksikan, betapa banyak mereka yg memaksakan pandangannya, apa lagi dengan segala macam terror2 baik yg nyata maupun terselubung, caci maki dan hujatan, baik dg sesama apalagi mereka yg dianggap musuh.
Di mana kesamaan derajat yg justru menjadi semboyannya juga...?, paradoks bukan...?.
Kita mempunyai derajat yang sama.
No comments:
Post a Comment