PERJALANAN YANG MELELAHKAN
(Pada Pertengahan Dekade 80an)
Oleh: A. Fuad Usfa
Tercatat dalam sejarah hidupkum, kaki menginjak bumi Borneo bagian selatan, Banjarmasin, bumi dalam genangan air. Langkah kulanjutkan ke Palangkaraya dengan naik Bis Air, menyusuri sungai besar. Sehari semalam di Palangkaraya, aku ingat satu diantara kawan baikku masa kuliah di FH Univ. Brawijaya Malang, namanya Ferry F. Ranka, kawanku itu dari keluarga Dayak, suku yg lemah lembut, sopan-santun, itu yang aku tahu. Aku datang ke rumahnya, aku memang diberi alamatnya dan dimintaa datang bila ke palangkaraya, tapi ia sedang di Jakarta. Aku harus ke Kota Waringin Timur, tepatnya Kota Sampit, tapi..., aduhai tak ada jalan, harus naik ojek melewati hutan Borneo, atau naik kapal/klotok menyusur sungai dan laut, atau naik pesawat DAS. Aku naik DAS, pesawat berbaing-baling dengan kapasitas 8 orang penumpang. Ah..., sulitnya..., sulitnya..., ya, sulitnya..., karena aku membandingkan dengan Jawa.
Tiada terasa, telah melampaui 30 tahun sudah..., pada saat ini tentu sudah tidak seperti itu lagi...
(FB)
No comments:
Post a Comment