Oleh: Aba
Gosnells, Penghujung Musim Dingin 2010/Ramdhan 1431H
Rindu merupakan salah satu tabiat hati, rindu telah menebar inspirasi pada ekspresi seni, tepercik dalam puisi, syair, roman, dan sebagainya. Kala rindu telah hadir dalam hati, maka mesti dipenuhi apa yang ia hendak agar tunai gejolaknya. Di bulan Ramadhan hidup di perantauan, tiada tidak rindu ‘kan kampung halaman, handai tolan, sanak-famili, dan masa-masa lalupun menjelma bag baru lalu kemaren lusa.
Di alam rantau keberadaan insan seperantauan menebar makna yang tiada tara, berbincang, bercanda dan tawa bersama merupakan obat rindu kami.
Tiada terkecuali tentunya, di Australia. Beruntunglah kami sekeluarga bisa hadir dalam kebersamaan malam-malam taraweh dan bahkan juga undangan buka bersama di rumah ustadz Badrun Akhwan sekeluarga, berbincang berbagai topik-topik ringan hingga humor dan anekdot. Kedekatan rumah kami (--tak tan lebih dari tiga menit naik mobil dengan kecepatan maksimal 60Km/h--) telah menambah kedekatan hati kami.
No comments:
Post a Comment