By: A. Fuad Usfa
Tadi, di pagi buta aku ke luar rumah, sebab ada sedikit keperluan. Jalanan masih sepi. Di depan sebuah restaurant aku berhenti, aku parkir kendaraan di tempat parkir terdekat dg pintu masuk, posisi sisi kanan.
Tidak jauh di sebelah kiriku ada seorang wanita yg juga sedang parkir, kulitnya putih, rambutnya pirang, jendela mobil sebelah ia duduk dalam keadaan terbuka, ia duduk manis sambil mendengarkan lagu. Lengan kanannya ditumpangkan pada bingkai jendela, nampak begitu santainya.
Tak lama kemudian ada seseorang mengantar suatu bungkusan..., dan serta merta dilihatnya bungkusan itu, lalu ia memundurkan kendaraannya dan kemudian berlalu.
Suara musik masih terdengar yg seakan bersaing dg deru mesin kendaraannya, dan akhirnya lenyap seiring dg jarak yg makin menjauh, menjauh dan menjauh entah ke mana.
Tentu aku tak tahu siapa dia, dan tentu terlebih lagi aku tak tahu segala hal ihwal dia, termasuk aku tak tahu jua apakah ia sama dg aku atau tidak, baik diantara, terlebih lagi dalam banyak halnya.
Dia telah tumbuh dalam ranah ruang yg berbeda dg aku, namun yg pasti aku tahu ia itu adalah persis sama dg aku jua, yaitu human.
(Perth WA, 22 April 2016)
No comments:
Post a Comment