(Gonjang-ganjing Isu yang Bergulir di Negeriku)
Oleh: A. Fuad Usfa
Aku ‘tak tahu’ apa yang harus aku tulis, tapi aku tahu.
Nampak ramai dibincangkan tentang tenaga dosen asing untuk negeri kita.
Apa gambaran konsep tentang itu?.
Mungkin profesional, hebat, mumpuni, atau sebut lagilah!.
Taruhlah predikat itu memang ada, apakah mereka itu serta merta?!. Apa yang sesungguhnya berada di balik mereka?, itu yang terpenting untuk dijawab!.
Taruhlah memang predikat itu melekat pada mereka, mungkinkah bisa bertahan dengan kondisi pembinaan sistem akademik di negeri kita?. Berapa SKS yang harus dibebankan kepada mereka?, jadi berapa jam perminggu mereka harus mengajar?, dengan segala macam birokrasi kampus, baik atas dasar regulasi nasional maupun lokal.
Dari sisi itu saja saya yakin mereka sudah pusing, dan bingung untuk melangkah.
Belum lagi pertarungan-pertarungan ‘politik’ berebut kuasa di kampus, baik di tingkat Fakultas maupun ‘entahlah’, yang memaksa mereka harus terjun ke ‘dunia politik’ (?!). ‘Salah jalan’ bisa-bisa tergelincir. (-lebih tepatnya bukan salah jalan, melainkan dianggap salah. Bukan dalam ukuran akademik tentu-).
Belum lagi masuknya unsur non akademik yang amat kental dalam dunia akademik, yang bukan hal yang tak mungkin akan bisa menyeret mereka dalam ragam tuduhan.
Apakah harus ada perlakuan yang berbeda (diskriminasi)?. Ah...!, tambah berbe lagi.
Lalu, saya hanya bisa berpikir, yaitu perlu adanya perbaikan dulu di internal kita.
(Perth WA, 29 April 2018)
No comments:
Post a Comment