Oleh: A. Fuad Usfa
Pernah di masa lalu korupsi disambut dengan tangan terbuka..., digunakanlah bahasa yang indah sebagai ligitimasi (pembenar), yaitu luaran, ceperan, tempat basah, dan lain lain.
Banyak sekali orang mendambakannya, tiada tersembunyi, tiada pula tabir suatu apapun.
Mahluk ini pernah menjadi idola. Orang yang duduk bangga, keluarga dan sanak kerabat bangga, tetangga bangga, sebut lagi yang lain, turut berbangga. Tiada usik apapun. Luaran, ceperan, tempat basah..., sebut lagi yang lain..., pendek kata, merdeka.
Suatu realita dalam sejarah kehidupan kita.
(Gosnells WA, 8 Juli 2012)
Ed.rev.
No comments:
Post a Comment