(Sekelumit Kisah)
Di salahsatu buku yang ditulis oleh Ravi Zacharias, ia menulis bahwa ketika masih remaja pernah membaca kisah tentang Isaac Newton yang meninggalkan kesan yang amat mendalam.
Tatkala Isaac Newton mengerjakan penelian ilmiahnya selama berjam-jam untuk meneliti bagian terpenting dari jagad raya. Setelah sangat lelah bekerja yang diterangi cahaya lilin. Saat itu anjing kesayangannya duduk di sebelahnya.
Ketika Newton keluar sebentar dari ruangan itu, anjingnya melompat untuk mengikutinya dan tanpa sengaja menabrak tepi meja sehingga lilin itu terjatuh dan membakar kertas-kertas kerjanya. Seluruh hasil kerjanya yang sangat orisinal itu seketika berubah menjadi tumpukan abu.
Ketika Newton kembali ke ruang kerjanya dan melihat sisa dari hasil kerjanya, hatinya hancur berkeping-keping. Sambil menyelamatkan sebagian kecil kertas kerjanya yang masih tersisa, ia duduk dan menangis sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. sambil membelai anjingnya dengan lembut, ia berkata, ‘kau tak akan bisa memahami apa yang telah kau perbuat’.
Apa yang dapat aku lihat dari peristiwa jiwa Newton itu adalah merupakan nilai yang dianut dalam masyarakat di sini (barat). Terlepas dari penyimpangan yang tentu kita jumpai. Tapi penyimpangan merupakan pengecualian yang tidak pernah ditolerir.
(Cannington WA, 5 Agustus 2018)
No comments:
Post a Comment