Saturday, December 31, 2016

KEHADIRAN TUHAN DAN SIKAP KEBENCIAN

Oleh: A. Fuad Usfa
Sy melihat gejala yg luar biasa di negeri kita, gejala yg ada dalam masyarakat luas, bahwa untuk mengukur ketaatan kepada Tuhan adalah sejauh mana tingkat kebenciannya terhadap pihak lain... Ujaran dan tindak nyata kebencian digelar di mana2, beragam dalih yg disuguhkan, bermain kata dianggap sebagai kewajaran dan bahkan suci..., kata yg paling ampuh digunakan adalah kata 'penghinaan...', kata 'penghinaan' adalah kata yg sangat abstrak, tak ada ukurannya, bahkan tak bisa dipadankan dg bahasa yg disebut dalam istilah hukum dg"'kata' karet" (hatzai artikelen). Kata penghinaan bukan hanya sekedar karet, melainkan kata yg abstrak, ini sangat berbahaya, dan justru kata itulah yg diumbar di mana2, sehingga menjadi halal sesuatu yg dalim dan keji sekalipun. Kata bunuh sudah menjadi bagian dari santapan sehari2, bahkan bunuh dalam pengertian yg luas, bunuh eksistensinya, bunuh karakternya, bunuh usahanya, dan sebut lagi... Anehnya di balik semua kehendak untuk membunuh itu, malah melakukan perampasan untuk membangun keberadaanya agar menjadi jaya, dan sedikitpun tak merasa malu, bahkan bangga sebangga2nya...

Dg kondisi yg seperti itu, maka bermakna kehadiran Tuhan di hati kita malah menjadikan kita suatu sosok individu dan ummat yg hanya ingin gagah sendiri dg menghalalkan segala cara. Kehadiran Tuhan di hati kita telah dimanfaatkan untuk menciptakan ketidak tentraman, pemusnahan dg siapa saja di luar kita, permusuhan, kebrutalan, hingga pada pembunuhan2 sadis yg telah kita saksikan di mana2.

Siapa yg dimaksudkan pihak luar?. Pihak luar adalah siapa saja yg di luar kelompok sepahamnya. Apakah sebatas di luar  yg seagama dg kita?, tidak!!!, melainkan siapa saja. Ukurannya adalah kepentingan sempit sepihak. Kehadiran agama (Tuhan) telah menyempitkan makna keberadaan insan dan ranah kehidupan semesta. Sikap sempit dan kebencian telah melumat semua keberkan dalam kehidupan.

Jadi pihak luar itu tidak sebatas yg di luar agama kita, karena justru fakta yg terjadi saat ini adalah sesama kita telah saling membantai. Caranya bagaimana?, yaitu dg cara mengeluarkan di antara kita dg fitnah kafir, munafik, dan lain2nya... Cara yg sama sekali tidak bisa dibuktikan kecuali hanya dg mengumbar permainan kata, dg bungkus kesucian firman Tuhan.
(BERSAMBUNG)
(FB)

No comments:

Post a Comment

MENGGAYUH MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN

Oleh: A. Fuad Usfa Eksistensi Tuhan Berbicara tentang Tuhan berarti berbicara suatu yang gaib, abstrak. Tidak bisa ditangkap dengan penca in...