Saturday, December 31, 2016

AIR LAUT DAN EGO EGO KITA

AIR LAUT DAN EGO2 KITA
Oleh: A. Fuad Usfa
Air laut kononnya asin, kata orang Indonesia yg menggunakan bahasa Indonesia, yg tidak pernah menyicipipun bilang asin..., tapi orang lain bilang 'ah, tidak asin', mungkin ada yg bilang manis, atau kecut, atau lainnya, mungkin saja, tapi apa salahnya dg mungkin?!, hari2 kita bicara hanya yg mungkin2 saja kok, tapi digantinyalah mungkin itu dg pasti, padahal sesungguhnya hal itu tidak pasti, hanya dipastikan saja untuk memastikan yg tidak pasti, demi memastikan bahwa dirinya pastilah pasti. Mereka yg bilang air laut itu asin, pun tak dapat menjelaskan secara pasti kepastian akan asinnya air laut itu, dan yg menjelaskan hanya membayangkan bahwa yg menerima penjelasan telah jelas menerima penjelasannya yg justru sangat tidak jelas bagi si penerima penjelasan. Jangankan orang Irlandia yg baru mendengar kata asin itu, sedang orang Indonesia saja yg hidupnya di tepi pantai kebingungan kok, apa lagi walau sama2 Indonesia sekalipun tapi hidupnya di pedalaman Papua, mungkin dipikirnya asinnya air laut sama dg asinnya keringatnya, atau malah membayangkan yg sama sekali tidak terbayangkan oleh yg memberi informasi.
Walau semua itu membingunkan, bahkan bagi mereka yg merasa tidak bingung dan membingunkan sekalipun, APAKAH air laut itu tunduk pada riuh rendah, hingar bingar, dan gelegar perbincangan mereka atau kita itu?!!!, air laut tetap air laut yg seperti itu, air laut Jawa, air laut Laut Merah, air laut Samudra Indonesia, air laut di Sendang Biru, atau sebutlah yg lain lagi... Ia adalah ia adanya, tiada lain, tiada pengaruh apakah kita akan membayangkan dan menyebut seperti apa... Kita berdebat hingga gila sekalipun, air laut tak kan berpihak dan berubah sesuai kehendak kita... Semua yg melingkupi kita manusia hanyalah ego2 kita... Air laut tetaplah seperti itu, seperti adanya dalam adanya...
(FB)

No comments:

Post a Comment

MENGGAYUH MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN

Oleh: A. Fuad Usfa Eksistensi Tuhan Berbicara tentang Tuhan berarti berbicara suatu yang gaib, abstrak. Tidak bisa ditangkap dengan penca in...