Thursday, April 15, 2010

SANG GENERASI (1)

Oleh: Aba


Bicara tentang orang Bawean, banyak sisinya, ada dari sisi budaya, agama, etnik, dan sebagainya. Kali ini penulis akan melihatnya dari sisi yang lain, yaitu dari sisi percampuran darah, khususnya dengan etnik Caucasoid.

Terdapat tiga ras utama di dunia, yaitu Mongoloid, Nigroid dan Caucasoid (ada pula yang berpendapat, terdapatnya satu ras lagi yaitu Australoid). Oleh karena adanya perbauran, maka terdapatlah berbagai-bagai etnik yang tersebar di dunia.

Di Australia telah tercatat bahwa sepanjang abad ke-17 orang-orang nelayan Bugis datang ke benua Australia dan berbaur dengan penduduk asli, dan dalam perkembangan selanjutnya dominasi penduduk asli sangat kuat, namun bagaimanapun ‘kesulawesian’ masih pula memburat pada keturunan-keturunan mereka. Pada masa kemudiannya, yaitu di tahun 1770 Kapten James Cook (Inggris) mendarat di pantai timur Australia, dan selanjutnya pada tahun 1788 dibangunlah Pelabuhan Jackson oleh Kapten Arthur Phillip di New South Wales, maka masa itu dapatlah dicatat sebagai gerbang menuju Australia modern. Keberhasilan Australia dalam mengembangkan Negara modern telah merangsang kedatangan orang-orang dari berbagai Negara dan bangsa, termasuk orang-orang Bawean di paruh dekade ke tujuh di abad dua puluh. Pergaulan antar mereka tidak mungkin bisa dielakkan, dan dari pergaulan itu terdapat diantara mereka yang saling menaruh simpati, perkenalan yang rapat dan jatuh hati, selanjutnya terajutlah ikatan perkawinan. Adakah diantara mereka itu yang dari keturunan orang Bawean?. Tentu banyak, apakah itu dari ayah dan ibu Bawean, atau juga yang ayah/ibu berdarah Bawean sedang pasangan ayah/ibu dari orang Melayu, dan lain-lain. Dalam kesempatan ini penulis kemukakan diantara mereka itu, yaitu kakak beradik yang bernama Sandora dan Irfan.

Suatu saat, selepas senja penulis bertandang ke rumahnya, kala mereka sedang duduk asik bermain komputer penulis sempatkan memetik gambarnya, mereka sama tersipu-sipu, dari pengambilan gambar yang spontanitas itulah penulis tayangkan di blogs ini.

Ibu mereka bernama Habibah, ia berdarah Bawean-Melayu, dari pasangan H. Muhammad Isa bin Sulaiman (kelahiran Perak Malaysia, ayah bernama Sulaiman dan ibu bernama Kamariyah) dan Hj. Sumriyah binti H. Ismail (kelahiran Christmas Island tahun 1929, ayah bernama H. Ismail dan ibu bernama Hj. Maryam, asal Desa Lebak Sangkapura Bawean. H. Ismail wafat di Arab, adapun Hj. Maryam wafat di Singapore). Sedang ayah mereka (ayah Sandora dan Irfan) berdarah campuran antara Prancis-Italia dan Spanyol, jelasnya ayah daripada ayah Sandora dan Irfan (kakek Sandora dan Irfan) berdarah campuran antara Prancis, Italia dan Spanyol, sedang Ibu daripada ayah Sandora dan Irfan (nenek Sandora dan Irfan) berdarah Prancis dan Spanyol. Irfan kini sedang duduk di bangku Primary School Year 4, sedang Sandora Year 7. Telah terdapat pula diantara mereka yang berdarah campuran (Bawean-kulit putih) yang telah berumah tangga.

No comments:

Post a Comment

MENGGAYUH MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN

Oleh: A. Fuad Usfa Eksistensi Tuhan Berbicara tentang Tuhan berarti berbicara suatu yang gaib, abstrak. Tidak bisa ditangkap dengan penca in...