Saturday, September 3, 2011

ORANG BAWEAN BER’IDUL FITRI 1432H DI PERTH RAYA

Oleh: Aba

Komunitas muslim di Australia dalam menentukan 1 Syawal 1432H sama saja dengan di kawasan belahan dunia lainnya, tak terkecuali di Perth Raya, yaitu ada yang bertepatan dengan 29 ataupun 30 Agustus 2011.

Dalam catatan sejarah, orang Islam pertama datang ke Australia adalah dari Indonesia, para nelayan dari Makasar, yaitu di sepanjang abad 16-17, muslim migrant dari Afrika dan kawasan pulau di bawah kerajaan Inggris pada akhir abad 18, penunggang unta dari Afghanistan pada awal abad 19, dalam rentang 1947-1971 banyak berdatangan dari Eropa terutama dari Turki, pada dasawarsa 60an dari Bosnia dan Kosovo, pada penggal dasawarsa 70an banyak berdatangan dari Libanon. Kini orang Islam di Australia terdiri dari berbagai bangsa di dunia, selain tersebut di atas seperti pula dari Mesir, Libia, Sudan, Somalia, Afrika Selatan, Iran, Irak, Pakistan, India, Bangladesh, Malaysia, singapura, dan lain-lain. Mereka datang dengan membawa tradisi mereka masing-masing, demikian pula dengan komuinitas muslim Nusantara, baik dari Indonesia, Malaysia maupun Singapore. Komunitas muslim Malaysia dan Singapore mempunyai tradisi yang bersamaan, demikian pula dengan komunitas muslim yang berasal dari Pulau Krismes (Christmas Island), walau yang berasal dari Indonesia, seperti Bawean, Jawa, Ambon, Minangkabau, dan sebagainya.

Orang Bawean datang dan settle di daratan Australia pertama kali pada memasuki paruh dasawarsa 70an, hingga saat ini telah berkembang sedemikian rupa. Mereka saling menjalin hubungan satu dengan yang lain, demikian pula dalam menggunakan momen Idul Fitri dari tahun ke tahun. Dalam menentukan 1 syawal sama pula dengan komunitas muslim lainnya. Berbeda dengan di Bawean yang merayakan hari raya dalam tiga hari, komunitas Bawean di sini merayakan selama satu bulan, sepanjang bulan Syawal, tak ubahnya dengan di Malaysia dan Singapore, hanya saja oleh sebab berbagai klesibukan disini, maka waktu yang paling leluasa adalah pada hari Sabtu dan Minggu. Mereka merayakan hari raya dengan saling berkunjung, menyiapkan berbagai macam kue hari raya, hidangan makan ketupat (hanya saja di sini janur amatlah langka), untuk anak-anak juga ada ang po (duit raye), terdapat juga yang ziarah kubur keluarga. Dalam bersilaturrahmi di sini tidak lazim bila hanya sekedar masuk rumah, bersalaman/sungkem, bermaafan, lalu keluar lagi, melainkan mesti duduk dan berbincang-bincang, oleh sebab itu memerlukan waktu relatif lama, satu hari hanya beberapa rumah saja, dan sudah tergolong bagus mana kala bisa tujuh/delapan rumah dalam satu hari, hal ini disebabkan pula dengan tempat tinggal kami yang tidak saling berdekatan. Perioritas utama adalah orang tua, lalu sanak keluarga, kawan krabat dan handai tolan. Di samping itu juga dengan menggunakan pendekatan kawasan, misalnya minggu ini di kawasan atas (seperti Hepburn dan sebagainya), mungkin kawasan lain minggu depan, dan sebagainya. Tentu dalam kondisi seperti di sini tidak mungkin menggunakan jasa angkutan umum, yang akan teramat sulit dan bahkan tidak bisa dibayangkan tingkat kesulitannya, sebab di sini berbeda dengan di Indonesia, Singapore ataupun Malaysia, yang mana jasa angkutan umum akan didapati di mana-mana dan di setiap saat. Maka itulah di sini harus menggunakan kendaraan pribadi. Dalam bersilaturrahmi mereka memakai pakaian sebagaimana lazimnya yang dipakai di Indonesia, Malaysia maupun Singapore, atau kombinasinya. Bagi mereka yng mengadakan open house rumah dibuka selama satu hari penuh hingga malam, datang bergantian, bisa sebelah pagi, siang, sore, ataupun malam, mereka datang bergelombang. Dalam kesempatan itu pula, di samping kita bisa bersilaturrahmi dengan pihak tuan rumah, juga bisa saling bertemu satu sama lain, seperti kemaren, tatkala di rumah orang Bawean (pihak istri, sedang suaminya orang Singapore), kami bisa berjumpa dengan orang-orang Bawean, baik yang sudah kenal di Bawean ataupun yang baru kenal di sini. Kemaren kami menempuh perjalanan relatif jauh, hanya untuk beberapa rumah, menjelang maghrib dilanjut beberapa rumah yang berdekatan dengan domisili kami, lalu kami pun pulang, dan harapan kita, semoga semua saling ridho..., amin.

Western Australia, Medio Awal Musim Semi 2011

No comments:

Post a Comment

MENGGAYUH MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN

Oleh: A. Fuad Usfa Eksistensi Tuhan Berbicara tentang Tuhan berarti berbicara suatu yang gaib, abstrak. Tidak bisa ditangkap dengan penca in...