Thursday, May 20, 2010

LILIN

Oleh: A. Fuad UsfaGosnells Western Australia,
Penghujung Musim Gugur 2010
Lilin akrab dengan kehidupan kita sehari-hari, ia akan dijumpai dari desa hingga kota metropolitan. Tiada ulang tahun tanpa lilin, itulah tradisi yang sudah mengakar, suka atau tidak suka mesti diakui.

Dalam gelap lilin akan menyinari, seakan ia pemberi kehidupan. Gelap sering membikin orang ketakutan, gelisah, tak tenang, dan lilin akan membantu manusia mengatasi perasaan yang demikian itu. Di kegelapan pena sang arif bijak tak mampu mengalir, dengan lilin pena itu akan mengalir yang dengan hasilnya akal dan budi manusia tercerahkan. Lilin akan terus menerangi dan menerangi dengan tanpa menghiraukan walau tubuhnya akan terus berangsur luluh, luluh dan luluh.

Lilin dapat juga dijadikan sebagai simbol keikhlasan, ia telah memberi terang, berbuat untuk kemaslahatan tanpa mengharap balasan orang atas dirinya. Ia tetap menerangi dan menerangi, seakan ia berkata, jangan hiraukan diriku asal kalian dalam terang, demi kemaslahatan semua aku rela walau diriku ‘kan hancur. Lilin dapat juga dijadikan sebagai simbol kepahlawanan, karena demi menerangi ummat ia rela untuk berkorban.

Thomas Alfa Edison telah menemukan listrik, kini semua telah gemerlap dengan cahayanya, namun semangat lilin tak pernah pudar, bagaikan jiwa yang selalu melekat pada kehidupan, tia sosok primitif ataupun sang eksekutif metropolitan.

No comments:

Post a Comment

MENGGAYUH MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN

Oleh: A. Fuad Usfa Eksistensi Tuhan Berbicara tentang Tuhan berarti berbicara suatu yang gaib, abstrak. Tidak bisa ditangkap dengan penca in...