Saturday, May 22, 2010

UNDANGAN MAKAN BERSAMA

Oleh: Aba

Western Australia, Medio Mei 2010

Kring…., kring…, kring…
Kiki : Hello, bisa bicara dengan kak Ifat…?
Ifat : Oh.., I sendiri nih…
Kiki : Hai kak Ifat, apa kabar…?
Ifat : Alhamdulillah baik..
Kiki : Kak Ifat, I Kiki, I nak celebrate ‘Mother’s Day’ nih…, nak makan-makan, brekky, di restoran ‘Ayam Bakar Mak Saleh’, dalam pukul 08.30 am hingga pukul 10 am lah…, lepas tu I ada perlu lain. I nak undang you untuk joint in, ramai-ramai, keluarga I, keluarga Siti, keluarga bang Mi’un, keluarga kak Yak, keluarga Jakfar, lalu I ingat you, macam mana boleh…?
Ifat : Sebentar I tengok agenda dulu nih…, (kres…, kres…,kres…: suara kertas), lalu, ‘ O..., boleh…, boleh…!!’.

Makan-makan di rumah makan dengan mengundang ramai-ramai begituan sih bisa-bisa aja, namun tentu tak seperti di Indo, sebab kalau di Indo si pengundang (yang ngajak) mesti tanggung jawab bayarin dong…, kalau di Australia tradisinya beda, sebab masing-masing keluarga itu mesti bertanggung jawab sendiri atas bayaran makan-minum yang dipesannya. Kalau ngajak-ngajak (ngundang-ngundang) teman untuk makan-makan berdua, bertiga dan seterusnya (misalnya) macam mana…?!; ya sama aja dong….!!!, maksudnya...?, ya..., bayar sendiri-sendiri lah....!!!

1 comment:

MENGGAYUH MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN

Oleh: A. Fuad Usfa Eksistensi Tuhan Berbicara tentang Tuhan berarti berbicara suatu yang gaib, abstrak. Tidak bisa ditangkap dengan penca in...