Thursday, August 5, 2010

ORANG BAWEAN DI MANDURAH WA

SULAIMAN BIN ABDURRAKHIM
KETURUNAN ORANG BAWEAN DI KOTA SATELIT
MANDURAH WESTERN AUSTRALIA

Oleh: Aba

Pada acara kenduri tiga harinya almarhum H. Muhammad Isa bin Sulaiman tatkala kami bersama duduk hendak shalat berjamaah, aku hendak bergeser tempat
Keterangan Foto: Sulaiman Bin Abdurrakhim (posisi duduk berselonjor santai) seusai acara kenduri. Sedang foto-foto selanjutnya adalah di Kota Satelit Mandurah.
duduk, dan orang di sebelahku hendak bergeser tempat duduk pula, aduh.., kopiah ku beradu dengan orang di sebelahku, sepontan aku bilang, ‘sorry, maaf’, lalu kami saling menatap, dan orang sebelahku itu bilang, ‘eee…, apa kabberna…?!’, ternyata orang di sebelahku itu adalah Sulaiman Bin Abdurrakhim yang kami sudah saling mengenal. Selepas shalat dan acara kenduri kami dengan leluasa berbincang dalam bahasa Bawean, bahasa Bawean beliau ternyata amat fasih. Beliau adalah keturunan Bawean dari garis ibu, lahir di Singapore, kakek dan nenek beliau adalah orang Bawean asli, nenek asal Langgundi sedang datuk asal Carabeka. Datuk beliau bernama H. Masykur Kepala (Lora) Pondok Carabeka di Jl. Kelapa, kawasan Kampung Arab semasa di Singapore masih ada Pondok. Maka itu wajarlah bilamana H. Masykur telah dikenal secara popular. Sedang dari garis ayah adalah keturunan Ambon.

Sulaiman bin Abdurrakhim sebelum masuk ke Australia Daratana berdomisili di Christmas Island, dan sebelumnya lagi di Singapore. Beliau masuk Christmas Island pada tahun 1958 dan masuk Australia Daratan pada tahun 1976. Kini beliau berdomisili di Mandurah. Mandurah adalah sebuah Kota Satlit yang indah, ia merupakan kawasan wisata yang menarik, di sinilah antara lain festifal kepiting (crab festival) di adakan dalam setiap tahunnya. Bila hendak ke Mandurah menyenagkan bila naik Kereta api, ambil tiket one day, sampai di Stasiun Kereta Api Mandurah pindah naik Bis (free), kita akan dapat menikmati indahnya kawasan itu dengan berbagai fasilitas dan obyek-obyek yang menarik, sungai dan pantainya begitu teduh, tempat-tempat makan minum yang bernuansakan keindahan alamiyah berpaadukan dengan alam modernitas.

Beberapa kali Sulaiman Bin Abdurrakhim telah berkunjung ke Bawean, beliau masih keluarga juga dengan K.H. Buang Langgundi, beliau banyak berbincang tentang KH. Buang. Bila terbaca blog ini tak lupa salam buat KH. Buang yang dikaguminya, demikian pula beserta segenap keluarganya.

No comments:

Post a Comment

MENGGAYUH MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN

Oleh: A. Fuad Usfa Eksistensi Tuhan Berbicara tentang Tuhan berarti berbicara suatu yang gaib, abstrak. Tidak bisa ditangkap dengan penca in...