Thursday, June 10, 2010

SEORANG PINGGIRAN

Oleh: Aba










Di suatu pojok dunia

Seorang pinggiran melangkah gontai
Sedih dan dukanya dibalut suka
Tangisnya dibalut senyum dan tawa
Bagai tiada mengenal sedih dan duka serta tangisan

Seorang pinggiran terus melangkah gontai
Yang jejak langkahnya hanya nampak dua belah kaki saja
Yaitu kakinya sendiri
Tiada yang menyertai

Rapuh belulang
Dan tirta raganya yang tersisa

Dipertaruhkan
Untuk meraih cucuran berkah
Sebelas dari kasihNYA

Seorang pinggiran terus melangkah gontai dan gontai
Yang berkata hanya untuk berkata
Sekadar yang ia tahu
Kalau mungkin kan punya makna

Seorang pinggirang terus melangkah gontai, gontai dan gontai
Dengan pikirnya ia merangkai kata
Dari sumber getaran kalbunya

Seorang pinggiran terus dan terus melangkah gontai, gontai dan gontai
Sambil berkata
Berkarya baik hal yang mulya
Apapun pangkat, kedudukan
Ya…, apapun status sosialnya

(Gosnells WA, Medio Juni 2010)
==


No comments:

Post a Comment

MENGGAYUH MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN

Oleh: A. Fuad Usfa Eksistensi Tuhan Berbicara tentang Tuhan berarti berbicara suatu yang gaib, abstrak. Tidak bisa ditangkap dengan penca in...