Thursday, June 24, 2010

HUMOR

UJIAN SKRIPSI
Oleh: Aba

1. PERSIS…!!!
Dalam unjian skripsi, dosen penguji bertanya pada mahasiswa, ‘mengapa saudara menyatakan bahwa pemasungan orang yang menderita kelainan jiwa bisa tidak dijatuhi pidana, padahal sudah jelas norma dan sanksinya dalam ketentuan undang-undang bahwa yang demikian itu telah memenuhi unsur delik?!!!. Mahasiswa menjawab bertele-tele, maka itu sang dosen penguji bilang, ‘intinya apa saudara, ka rena ada dalam istilah doktrin…!!’, mahasiswa masih juga menjawab bertele-tele, maka dosen penguji memotongnya lagi, ‘intinya saja saudara, sebagaimana istilah dalam doktrin; lalu mahasiswa mencoba mengingat-ingat, tapi gagal. Sang dosen penguji memberitahu, bahwa saya tahu maksud saudara, yaitu oleh sebab adanya alas an penghapus pidana…, seraya menguraikan. Begitu sang dosen selesai menguraikan, sang mahasiswa dengan tangkas langsung bilang, ‘nah…, itu maksud saya…, persis seperti yang bapak bilang…!!!.
Para dosen penguji mesam-mesem geli sambil geleng-geleng kepala.

2. MASAK LUPA TIDAK BOLEH BU….!!!
Dalam ujian skripsi sang dosen penguji bertanya pada mahasiswa, ‘saudara telah mengambil topik Syarat Sahnya Perjanjian, maka terlebih dahulu saya mau tanya, apa saja sih syarat sahnya perjanjian itu dan dimana diatur?!!!’. Mahasiswa mencoba mengingatnya, setelah berpikir keras belum juga bisa menjawab, lalu sang dosen penguji tanya, ‘apakah saudara menggarap skripsi sendiri ataukah digarapkan orang lain?!!!, mahasiswa menjawab, ‘menggarap sendiri bu…, tapi lupa tentang syarat sahnya perjanjian…!!!’. Lalu sang dosen penguji bilang, ‘mengapa justru pada hal yang mendasar saudara lupa, bukankah mestinya telah di luar kepala…?!!!, sang mahasiswa kontan aja menjawab, ‘lupa bu…, masak lupa tidak boleh…!!!’.
Aduh…!!!, seru para dosen penguji.
3. PANCASILA
Dalam ujian skripsi seorang mahasiswa yang mengambil konsentrasi Hukum Tata Negara (HTN) ditanya oleh sang dosen penguji, ‘saudara mengambil konsentrasi HTN, terlebih dahulu saya mau tanya, apa saudara hafal sila-sila daripada Pancasila?!!!, dengan tegas sang mahasiswa menjawab, ‘hafal pak…!!!’. Lalu sang dosen meminta agar mahasiswa menyebutkan, mahasiswa menjawab, ‘baik pak…!!!, Satu : Pancasila
Dua : Ketuhanan YME
Tiga : Kemanusiaan yang adil dan beradab
Empat : Persatuan Indonesia
Lima : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Enam : Lho…., kok enam ya…?!!!
Sang dosen penguji bilang, ya…, tidak tahu kenapa enam…
Coba saudara ulang lagi, yang tenang saudara…!!!, ‘baik pak…”, jawab sang mahasiswa. Lalu ia mengulanginya lagi:
Satu : Pancasila
Dua : Ketuhanan YME
Tiga : Kemanusiaan yang adil dan beradab
Empat : Persatuan Indonesia
Lima : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Enam : Lho…., kok enam ya…?!!!
Majlis dosen penguji mesam-mesem tak mampu menahan geli…!!!

No comments:

Post a Comment

MENGGAYUH MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN

Oleh: A. Fuad Usfa Eksistensi Tuhan Berbicara tentang Tuhan berarti berbicara suatu yang gaib, abstrak. Tidak bisa ditangkap dengan penca in...