Monday, July 5, 2010

TRADISI BAWEAN

TRADISI NGATER-NGATERAKEN
(Orang Bawean Di Australia)
Oleh: Aba

Keterangan Gambar: Ustadz Badrun Dan Pengantar Di Bandara Internasonal Perth Western Australia.
Konon istilah berangkat bermula dari kebiasaan dalam kalangan kaum ningrat yang bila bepergian biasa pula dengan diangkat (dipikul di pundak) oleh ‘abdi’, maka itu disebutlah sebagai berangkat (ber-angkat). Hal tersebut menjadi sebutan hingga sekarang setiap seseorang hendak pergi atau bepergian. Adapun istilah berlayar adalah bermula tatkala seseorang bepergian dengan menyeberang lautan, yang pada mulanya menggunakan kendaraan yang diberi layar (yaitu perahu), maka hingga sekarang bila seseorang bepergian menyeberang lautan dipakailah istilah berlayar (ber-layar) walaupun menggunakan kendaraan kapal mesin yang tidak menggunakan (ber) layer sekalipun.
Di Australia kata berlayar juga ada digunakan orang kita bilamana seseorang pergi (bepergian) ke kampung halaman (Bawean), walau dari Australia dengan naik pesawat terbang (berterbang). Tradisi mengantar seseorang yang hendak ‘berlayar’ pun masih Nampak, dalam hal ini yaitu ke Bandar Udara (Bandara/Air Port).
Nampak dalam gambar tatkala Ustadz Badrun berempat bersama istri, putri serta bibinya hendak ‘berlayar’ pada hari Sabtu, tanggal 3 Juli 2010 selepas waktu subuh.
Bila kita cermati dalam gambar tersebut yaitu terdapat tiga generasi. Generasi pertama yaitu yang lahir dan besar di Bawean, generasi kedua adalah yang lahir dan besar di Christmas Island dengan dominasi culture melayu, adapun generasi ketiga yang lahir di Australia (yang dalam hal ini nampak masih memasuki usia belasan tahun dan belum mandiri). Akankah tradisi semacam itu akan bertahan pada generasi berikutnya yang lahir dan besar dalam pergumulan di bingkai culture ‘dominasi’ masyarakat barat?!!.

No comments:

Post a Comment

MENGGAYUH MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN

Oleh: A. Fuad Usfa Eksistensi Tuhan Berbicara tentang Tuhan berarti berbicara suatu yang gaib, abstrak. Tidak bisa ditangkap dengan penca in...