Friday, September 23, 2016

DIAM

DIAM
Banyak orang mengira bahwa diam itu berlawanan dengan gerak, dalam arti yang diam berarti tidak bergerak, demikian pula sebaliknya, yang bergerak itu berarti tidak diam, padahal sesungguhnya gerak itu adalah rangkaiaan daripada diam. Hakekatnya tak ada gerak, yang ada hanyalah diam. Makin banyak rangkaian diam akan makin cepatlah apa yang diistilahkan dengan gerak, sedang makin sedikit rangkaian diam akan makin lambatlah apa yang diistilahkan dengan gerak. Diam dalam pengertian jiwa dan raga sebagai suatu kesatuan yang tak terpisahkan, sebab orang yang raganya banyak rankaian diam mungkin jiwanya tidak, atau sebaliknya atau berimbang.

Banyak rangkaian diam adalah merupakan sumber kegelisahan dalam hidup, sedang makin sedikit rangkaian diam akan makin memberi ketenangan dalam hidup. Makin dinamik maka akan makin tinggi tingkat kegelisahan, politik dan ekonomi adalah suatu contoh kongkritnya, yaitu sebagai suatu perujudan daripada banyak rangkaian diam itu. Seorang pertapa sejati sedikit rangkaian diam, maka akan lebih mendapatkan kebahagiaan daripada orang yang bergumul dalam kehidupan kebanyakan orang, demikian pula dengan seoarang sufi sejati, pendeta sejati, dan seterusnya, itulah perujudan daripada sedikit rangkaian diam. Hidup di negeri yang makmur dan memberi perhatian terhadap kesejahteraan rakyatnya juga banyak mempengaruhi terhadap sedikitnya rangkaian diam.

Orang yang menerima akan lebih bahagia daripada orang yang menentang, maka itulah muncullah ajaran tentang pandai bersyukur, keikhlasan maupun berserah diri dan lalu dikembangkan. Pandai bersyukur, keikhlasan maupun berserah diri merupakan perujudan daripada sedikit rangkaian diam. Makin sedikit rangkaian diam maka makin akan mendapat kan kebahagiaan. (AFOF, Cannington, 10 September 2015)
(FB)

No comments:

Post a Comment

MENGGAYUH MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN

Oleh: A. Fuad Usfa Eksistensi Tuhan Berbicara tentang Tuhan berarti berbicara suatu yang gaib, abstrak. Tidak bisa ditangkap dengan penca in...