Monday, April 18, 2011

KALAMUNDA

Oleh: Aba


Dari Gosnel kami mengendara mobil, beranjak ke arah utara, kemudian meluncur memasuki high way dengan kecepatan maksimal 100 Km/jam lalu berbelok memasuki jalan biasa dengan kecepatan maksimal 60 Km/jam selanjutnya memasuki kawasan tananjakan namun cukup landai, udara segar terasakan dari hembusan angin bush dan semak-semak. Sepanjang perjalanan kami menikmati pemandangan indah, asri nan menawan hati. Udara pagi menerpa masuk melalui jendela mobil yang sengaja kami buka. Sampailah kami di suatu kawasan yang bernama Kalamunda, persis disisi area pasar tradisional, di area parkir yang telah dipenuhi mobil pengunjung dari berbagai kawasan itu kami berhenti. Pasar ini merupakan pasar bulanan, dibuka di setiap hari Sabtu, pada minggu awal dalam setiap bulannya, dan pasar ini adalah pasar terbuka, di alam terbuka, terbentang di sepanjang lorong dan 'hutan' kecil dengan berbagai pepohonan, nampaknya kawasan ini adalah merupakan area taman (park), diantaranya terdapat pula yang membuka stand-stand di dalam suatu bangunan yang tidak seberapa luas. Persis di sebelah pasar ini terdapat bangunan besar, yaitu sebuah pasar modern (mall), dan melangkah jalan raya terdapat bangunan pasar tradisional (market) sebagaimana lazimnya kita jumpai di berbagai kawasan, market semacam itu biasanya buka antara hari Kamis atau Jum'at hingga hari Minggu. Walau demikian pasar tradisional terbuka itu selalu dibanjiri pengunjung hingga penuh sesak. Kami pun telah beberapa kali mengunjungi pasar ini.


Di satu saat kami berjumpa dengan seorang ibu, orang Melayu, suami ibu itu masih keturunan orang Boyan, saat itu ia bersama kawannya, yaitu orang middle east --rambutnya yang berwarna pirang terjuntai menyapu punggungnya--, dan ibu tadi memakai jilbab. Ibu tadi itu bilang bahwa ia baru tahu akan adanya pasar tersebut, dan ia bilang pula bahwa sejak itulah dalam tiap bulannya ia selalu hadir di pasar yang menawarkan nuansa kebersahajaan di tengah kemoderenan itu.


Kesan tersendiri merambah dalam sanubariku, sebuah inspirasi, inspirasiku. Pasar tradisional terbuka Kalamunda, kebersahajaan dalam kemoderenan.

No comments:

Post a Comment

MENGGAYUH MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN

Oleh: A. Fuad Usfa Eksistensi Tuhan Berbicara tentang Tuhan berarti berbicara suatu yang gaib, abstrak. Tidak bisa ditangkap dengan penca in...