Tuesday, April 5, 2016

SANG PRAJURIT

Cerpen
SANG PRAJURIT
Oleh: A. Fuad Usfa
Suatu sore, kala senja segera menjemput, di saat mega sudah mulai bertahta, Jendral besar memimpin briefing pada Jendral-Jndral di bawahnya, hingga pada Jendral kecil. Jendral besar berujar bahwa pertempuran yg akan terjadi besok adalah pertempuran besar. Jendral besar berapi-api mengobarkan semangat juang para Jendral di bawahnya hingga Jendral kecilnya. Para Jendral di bawahnya hingga Jendral kecilnya terbangkit semangatnya demi mempertahankan Negara dari rongrongan para penghianat. Demikian istilah yang di utarakan Jendral besar. Mereka telah siap berkorban, berkorban segala-galanya.

Keesokan harinya menjelang fajar, para Jendral mulai memimpin pertempuran di berbagai fron, serangan-serangan dilancarkan secara serentak. Prajurit musuh melakukan perlawanan, perang berkecamuk dengan sengitnya. Suara peluru berdesingan, bom bom berdentuman, senjata-senjata berat saling beradu, tak lagi peduli tuk menghitung berapa uang yang harus dihamburkan, toh itu uang umat, tak peduli pula uang yang harus dihamburkan untuk menyumbang pada negara-negara pemasok senjata, toh itu uang umat.

Perang terus berkecamuk, tak terbilang berapa prajurit yang berguguran, dan kita memang harus menyebutnya berguguran atau syuhada', demikianlah istilah di kedua belah pihak. Gedung-gedung nan kokoh hancur lebur berserakan dan bertumbangan. Perang berkecamuk terus dan terus. Perang besar. Prajurit-prajurit yg gugur segera dievakuasi, entah berapa jumlahnya yang telah gugur menghadap ke hadirahNya. Para keluarga, handai-tolan, para penguni negeri dan penghuni bumi pada umumnya, serta pemuka-pemuka agama mereka masing-masing, baik bagi yang Muslim, Kristen, Hindu, Budha, Kong Hu Cu, dan lainnya tak putus menghantar kepergiannya masing-masing, dengan doa dan caranya masing-masing, yang pada intinya sama, yaitu semoga mereka mendapat kejayaan di hari-hari hidupnya setelah kematiannya.

Perang terus berkecamuk dan berkecamuk, korban-korban terus berjatuhan, dan terus berjatuhan, entah berapa lama lagi.
(AFOF, medio pagi, Perth, 6 April 2016).
(FB)

No comments:

Post a Comment

MENGGAYUH MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN

Oleh: A. Fuad Usfa Eksistensi Tuhan Berbicara tentang Tuhan berarti berbicara suatu yang gaib, abstrak. Tidak bisa ditangkap dengan penca in...