Wednesday, August 4, 2021

LEGENDA GUA MULKA

(Salahsatu Legenda Orang Aborigin)

Oleh: A. Fuad Usfa


Pada hari Minggu, berkenaan dengan tanggal 18 Juli (2021), satu minggu yang lalu kami mengunjungi obyek wisata Wave Rock, Hippo’s Yawn, dan Mulka’s cave. Jarak antara kota Perth dan Wave Rock sekitar 340 kilometer. Kami menyewa rumah di Kulin, yaitu mulai hari Sabtu di tanggal 17 hingga Selasa di tanggal 20.


Jarak antara Kulin dan Wave Rock lebih dari 80 kilometer. Seingat saya 87 kilo meter. Ketiga obyek wisata tersebut terletak di kawasan Hyden. 


Hyden adalah sebuah kota kecil. Sangat kecil sekali. Mungkin kalau di Indonesia, kota kecil Hyden ini tak lain adalah kampung. Tapi kalaulah disebut dengan kampung, tentu Hyden adalah kampung modern. Sama dengan tempat-tempat lainnya sebagaimana yang telah saya utarakan pada (rangkaian) tulisan saya sebelum ini.


Untuk menuju ke Wave Rock, Hippo’s Yawn, dan Mulka’s Cave (-selanjutnya saya sebut Gua Mulka-) kami harus melalui dua kota kecil, yaitu Kondinin dan Hyden itu sendiri.


Dari pusat kota kecil Hyden ke  Wave Rock tidaklah jauh, hanya beberapa kilometer saja.


Dari Wave Rock ke Hippo’s Yawn hanya 1,4 kilometer, dan bisa ditempuh dengan jalan kaki. Tapi kami memilih naik mobil.


Selepas dari Hippo’s Yawn, kami langsung menuju Gua Mulka. Untuk itu kami hanya perlu menempuh perjalanan sekitar 18 kilometer jalan beraspal, dan 1,5 kilometer jalan tanah. Tanah merah. Namun walaupun jalan tanah, kondisinya sangat bagus, dalam arti tidak becek, kondisi padat dan rata (-untuk ini bisa dilihat pada foto dan video yang saya ambil dan telah saya unggah baik di akun Fesbuk maupun akun Tumblr saya-).


Gua Mulka ini tidak besar, bahkan sangat kecil, mungkin ukuran rongga gua rata-rata sekitar 7x5 meter persegi saja. juga tidak dalam, bahkan boleh dikata hanya datar-datar di permukaan saja. Tinggi daripada rongga gua hanya sekitar dua meter saja. Namun gua ini menjadi terkenal karena menyimpan cerita legenda. Legenda dari orang Aborigin sub Noongar.


Legenda itu diterakan dalam tulisan yang dipajang di lokasi bagian luar gua. 

*

Cerita singkatnya demikian:

Konon pada jaman dahulu, ada seorang perempuan yang mencintai seorang laki-laki. Sang lelakipun demikian juga. Namun sayang seribu sayang mereka tidak dibolehkan untuk menikah. 

Walaupun demikian hubungan keduanya tetap berlanjut, bahkan hingga terjadi hubungan ‘suami-istri’, dan menyebabkan wanita itu hamil. Lalu melahirkan seorang anak laki-laki, yang kemudian diberi nama Mulka.


Mulka lahir dengan kondisi fisik yang sedikit cacat, yaitu pada kedua belah matanya. Ia dalam kondisi mata yang biasa orang menyebutnya juling. 


Oleh sebab kondisinya itu Mulka mengalami kesulitan untuk memidikkan tombak dengan akurat saat berburu. 

Mulka merasa tidak mampu berburu seperti laki-laki pada lazimnya. Padahal ia adalah seorang laki-laki tinggi besar lagi kuat. 


Bekas telapak tangan yang menempel jelas di dinding gua itu, kononnya adalah bekas telapak tangan Mulka. Bila kita perhatikan memanglah lebih besar dari pada telapak tangan orang pada umumnya.


Dengan kondisinya itu Mulka mengalami frustasi. Menjadilah ia seorang yang anti-sosial. Pelampiasannya adalah menyerang anak kecil dan memakan dagingnya.


Ibunya sangat prihatin dengan perilaku anti-sosial anaknya itu. Oleh sebab itu ia 

menegurnya, tentu dengan harapan Mulka akan menjadi sadar. Namun apa yang terjadi ?, malah Mulka balik menyerang ibunya, bahkan membunuhnya.


Setelah membunuh ibunya itu, Mulka melarikan diri dari gua yang selama itu ia tempati. 


Perilaku Mulka benar-benar telah menjadi teror yang menakutkan di tengah-tengah masyarakatnya. Oleh sebab itulah orang-orang Aborigin sangat marah yang luar biasa. Mereka mencari di mana tempat keberadaan Mulka. Akhirnya ditemukanlah ia, yaitu di dekat Dumbleyung, sekitar 156 kilometer di sebelah barat daya Hyden. Lalu Mulka dibunuh oleh mereka. Namun, oleh sebab Mulka dipandang tidak patut untuk mendapatkan pemakaman secara ritual yang sepantasnya, maka jasad Mulka dibiarkan begitu saja. Kononnya untuk jadi pelajaran bagi yang lain.


Demikianlah sekelumit cerita legenda dari orang Aborigin tentang keberadaan Gua Mulka yang tetap dilestarikan hingga saat ini.

*

Selanjutnya, dari gua Mulka kami berangjak balik menuju Kulin di mana kami menginap. Tapi kami sempatkan sejenak untuk singgah di kota Hyden, mampir ngopi-ngopi sejenak, makan roti, dan jalan kaki ‘mengitari’ kota yang sangat mungil itu. Kota Hyden.

(Cannington WA, 26 Juli 2021)

No comments:

Post a Comment

MENGGAYUH MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN

Oleh: A. Fuad Usfa Eksistensi Tuhan Berbicara tentang Tuhan berarti berbicara suatu yang gaib, abstrak. Tidak bisa ditangkap dengan penca in...