Tuesday, August 3, 2021

Perjalanan Hari Ini: PERJALANAN NAN INDAH




Oleh: A. Fuad Usfa


Hari ini, hari Sabtu, bertepatan dengan tanggal 17 Juli 2021 kami melakukan perjalanan liburan musin dingin. 


Kami mengendara sekitar 300 kilometer. 

Berangkat dari Cannington sekitar jam 9.30am. Singgah sebentar di Aldi untuk belaja sesuatu. Selepas itu kami berangkat menuju Kulin, tempat di mana kami menyewa rumah selama empat hari liburan. 


Di sepanjang perjalanan aku lihat alam begitu indah, hijau membentang. Tak jarang pula dihiasi dengan bebukitan. Di sana-sini nampak bunga-bunga warna kuning bermekaran terhampar luas. 

Di banyak tempat aku jumpai pengembalaan kawanan biri-biri. Sedang untuk pengembalaan sapi hanya aku jumpai di satu tempat saja. Tentu berbeda dengan di lain kawasan, yang mana aku  jumpai di banyak tempat.


Di sepenjang perjalanan kali ini kami hanya melintasi dua kota kecil, yaitu Brookton dan Corrigen. Kota-kota itu kecil sekali, teramat kecil, tapi mederen. Semua serba komputerisasi. Segalanya tertata rapi, bersih, adapun infra struktur boleh dikata tidak ada kesenjangan dengan alam perkotaan.


Namun di kota kecil ini tidak dijumpai adanya lampu lalu lintas di setiap persimpangan jalan, bahkan juga tidak dijumpai adanya roundabout (bulatan di tengah persimpangan jalan).


Kulin adalah sebuah kota kecil yang tak kalah kecilnya dengan dua kota yang telah aku sebut di atas. Adapun yang paling kecil di antara kota-kota itu adalah Corrigen.


Sesampainya di Kulin, pertama kali yang kami tuju adalah rumah sewa kami, namun hanya singgah sebentar, itupun hanya di luar saja. 

Selepas itu, kami keliling kota sejenak. Kota ini sungguh kecil. Mungkin kalau dinegara kita disebut desa, namun ini desa modern, bolehlah kiranya disebut begitu.


Di sela-sela itu kami sempatkan masuk sebentar ke sebuah bangunan tua yang bertuliskan ‘The Kulin Hotel’, hanya untuk suatu keperluan saja. 

Menurut salah seorang karyawan di situ, bangunan tersebut berusia 102 tahun.

Bagian luarnya nampak tidak ada renovasi, setidaknya dari aspek desainnya, sedangkan bagian dalam saya lihat sudah terdapat renovasi di sana-sini, namun masih tetap memperhahankan nuansa keasliannya.


Walau tulisan ‘The Kulin Hotel’ tetap dipertahankan, namun sesungguhnya ia sudah beralih fungsi, yaitu sudah beralih fungsi menjadi Restauran (tepatnya Pub). 


Selepas itu semua, barulah kami menuju rumah sewa kami.

Rumahnya terbilang mungil, dari luar nampak tua. Pintu masuk berlapis dua. 


Begitu kami buka pintu depan, nampak ruang tamu dan dapur bercat putih bersih, terdapat  sofa kulit berukuran besar yang juga berwarna putih, meja makan yang empat buah kursinya mengitari. di tengah meja makan dipajang rangkaian bunga asli. 

Saya pikir rumah ini adalah rumah mungil nan indah. 


Terdapat tiga buah kamar tidur, dapur, kulkas, mesin untuk cuci piring, cuci cangkur dan lain-lain, terdapat microwave oven, oven, dan lain-lain, tentu kamar mandi, laundry, toilet, juga hiter, TV, radio, dan lain-lain. Di halaman belakang terdapat tempat bersantai, tempat untuk berBBQan, dan lain-lain.

Aku sangat suka🙂


Jam 6 kami keluar sebentar, dan jam 7 kami kembali, hanya satu jam saja, namun suasana sudah sangat sepi. 


Sampai di rumah aku lanjutkan menulis, mengunggah di fesbuk, dan bersiap untuk menyongsong mimpi indah🙂

(Kulin WA, 17 Juli 2021)



No comments:

Post a Comment

MENGGAYUH MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN

Oleh: A. Fuad Usfa Eksistensi Tuhan Berbicara tentang Tuhan berarti berbicara suatu yang gaib, abstrak. Tidak bisa ditangkap dengan penca in...